Realisasi Pendapatan Daerah Lebak Capai 58,30 Persen

NERACA

Lebak - Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Lebak, Banten, pada Juli 2017 mencapai 58,30 persen atau Rp1,419 triliun dari target Rp2,435 triliun.

"Kami mengapresiasi pendapatan daerah itu bisa mencapai 58,30 persen," kata Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak Reni Ridha Wahyuni di Lebak, Selasa (22/8).

Pemerintah daerah terus menggenjot penggunaan dana pendapatan guna mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Lebak. Apalagi, Kabupaten Lebak memiliki program unggulan yakni Lebak Sejahtera, Lebak Cerdas dan Lebak Sejahtera.

Kebijakan program unggulan yang digulirkan Bupati Iti Octavia ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebak di bidang pendidikan, kesehatan dan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan daerah itu antara lain dari pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp260 miliar atau 60.65 persen dari target Rp430 miliar.

Penerimaan dana perimbangan terealisasi Rp949 miliar atau 63.28 persen dari target Rp1,500 triliun. Selain itu juga pendapatan lainnya yang sah mencapai Rp209 miliar atau 41.48 persen dari target Rp504 miliar."Kami menilai realisasi pendapatan daerah itu cukup baik," ujar dia.

Reni juga mengatakan selama ini realisasi belanja dan pembiayaan sampai Juli 2017 mencapai Rp1,113 triliun atau 47.71 persen dari target Rp1,434 triliun. Realisasi belanja dan pembiayaan itu di antaranya belanja tidak langsung dan langsung juga pernyetaan investasi modal perusahaan daerah.

Selain itu juga belanja dan pembiayaan di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mencapai Rp1,081 triliun atau 47.05 persen dan sisa anggaran Rp1,217 triliun."Kami yakin belanja dan pembiayaan melalui SKPD itu guna menunjang kinerja program pemerintah daerah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat," kata dia. Ant