Distanak Banten Antisipasi Hewan Kurban Mengandung Penyakit

Distanak Banten Antisipasi Hewan Kurban Mengandung Penyakit

NERACA

Serang - Dinas Pertanian Provinsi Banten meminta masyarakat berhati-hati dalam membeli hewan qurban agar memenuhi standar kelayakan serta terbebas dari segala penyakit hewan agar tidak membahayakan bagi masyarakat yang mengonsumsinya.

"Kami menurunkan tim dari dinas pertanian provinsi dan juga kabupaten/kota. Pengawasan dilakukan sebelum pelaksanaan Idul Adha serta pada hari rayanya di lokasi-lokasi pemotongan hewan," kata Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid di Serang, Senin (21/8).

Ia meminta masyarakat berhati-hati dalam membeli hewan qurban jenis sapi, kambing, kerbau ataupun domba, dan harus melihat apakah hewan tersebut ada penyakitnya atau tidak."Kalau pengalaman tahun lalu biasanya penyakit hewan yang ada seperti penyakit mata, sariawan pada kambing, koreng dan kembung," kata Agus.

Sedangkan dari kelayakan umur hewan untuk qurban tersebut yakni jenis sapi harus berumur diatas 2,5 tahun serta jenis kambing dan domba umurnya diatas 1,5 tahun. Sebagian besar hewan qurban yang dipasok untuk wilayah Banten berasal dari Jawa Barat seperti Tasikmalaya dan Garut dan jenis hewan sapi berasal dari Pacitan dan Boyolali.

Selain penyakit tersebut, kata Agus, ada juga penyakit hewan yang membahayakan bagi manusia yakni dalam hati ternak tersebut mengandung cacing dan parasit, dan jika dikonsumi bisa mengakibatkan kematian.

Berdasarkan hasil monitoring dan pemeriksaan terhadap hewan ternak setelah dipotong oleh masyarakat, tahun lalu Dinas Pertanian (Distan) Banten menemukan sebagian besar mengandung cacing pita dan parasit didalam hati hewan yang sudah dipotong. Oleh karena itu perlu proses pematangan yang baik dan benar jika bagian dalam tubuh hewan atau "jeroan" akan dikonsumsi.

Menurut dia, dari hasil pengecekan langsung tim kesehatan hewan dari provinsi dan kabupaten/kota di 20 titik pemotongan hewan kurban pada tahun 2016, di kabupaten/kota sebanyak 90 persen hati Kerbau mengandung cacing pita, Domba 80 persen, dan Sapi dibawah 50 Persen, sedangkan Kambing tidak ada sama sekali.

"Dalam pengawasan hewan ternak kurban itu ada dua. Pertama Antemortem adalah kondisi hewan sebelum dipotong, dan kedua Posmortem atau pada saat dipotong dan setelah dipotong," kata Agus M Tauchid didampingi Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distan Banten, Aan Muawanah.

Ia menjelaskan pengawasan hewan ternak sebelum dan sesudah dipotong sangat penting dilakukan. Sebelum hewan dipotong dilakukan untuk memastikan apakah hewan ternak yang diperjualbelikan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau tidak, seperti dari usia/umur dan kesehatan fisik.

"Begitupun pada hewan ternak kurban itu setelah dipotong kami berkepentingan melakukan pengecekan, terutama pada jeroannya seperti hati. Ini perlu dilakukan mengingat hewan ternak ini rentan sekali tubuhnya terdapat cacing pita dan parasit, akibat faktor makanan yang dikonsumsinya," kata Agus. 

Meski demikian, pihaknya bersama dengan kabupaten/kota selalu mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir sepanjang pengolahan hewan ternak kurban tersebut dilakukan dengan cara yang benar.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distan Banten, Aan Muawanah menambahkan, efek kesehatan dari kurang masaknya pengolahan hati yang terdapat cacing pita pada hewan ternak bisa mengakibatkan kematian, karena selera makan pada penderita akan hilang."Pertama, mual dan muntah-muntah, kalau tidak segera diobati dan dibawa ke rumah sakit atau konsultasi ke dokter berakibat pada nafsu makan yang berkurang sampai sakit kurus kering," kata dia.

Pada tahun 2017 ini, kata Aan, kebutuhan hewan ternak untuk kurban di Banten banyak didatangkan dari luar, bahkan dari luar pulau Jawa."Hanya Kerbau saja yang ketersediaan dan kebutuhannya di Banten masih cukup. Sedangkan Sapi, Kambing dan Domba perlu dipasok dari luar Banten," kata Aan. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…