BMRI Kantungi Restu Stock Split Saham

NERACA

Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyetujui rencana pemecahan nominal saham perseroan atau stock split 1:2,”Bank Mandiri akan meningkatkan jumlah sahamnya dan membuat lebih terjangkau untuk investor perorangan," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmojo di Jakarta, Senin (21/8).

Pemecahan nominal saham kemungkinan akan dilaksanakan pada November. Dimana saham Bank Mandiri saat ini berada di level Rp13.200 per lembar pada sore awal pekan ini atau naik 0,76% dibandingkan penutupan sebelumnya. Adapun pemecahan nominal saham BMRI dari nominal lama Rp500 menjadi Rp250 per lembar.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto pernah bilang, tujuan memecah nilai saham agar lebih banyak lagi investor ritel memiliki saham emiten bersandi BMRI itu. Dengan begitu perdagangan saham BMRI akan lebih aktraktif di pasar modal.”Ada investor ritel yang masih memegang saham kami saat IPO atau penawaran umum perdana saham sampai sekarang, sehingga adanya 'stock split' lebih banyak lagi investor ritelnya," ujar dia.

Aksi korporasi lainnya yang bakal dilakukan Bank Mandiri adalah rencana mengakuisisi dua bank lokal Filipina. Kata Direktur Distribusi Bank Mandiri, Hery Gunardi, pihaknya belum mampu memastikan apakah Bank Mandiri bakal mengakuisisi keduanya atau salah satunya saja. Akan tetapi, perbankan pelat merah ini mengharapkan rencana itu dapat terealisasi pada semester pertama tahun depan.”Untuk dananya juga masih belum bisa mengungkapkannya," terang dia.

Tak hanya negara Filipina, Mandiri juga tengah mendirikan sebuah entitas usaha. Sejauh ini pendirian sebuah entitas usaha itu masih menunggu tahap proses perizinan.”Kita sih dalam posisi sangat siap, kita tidak bisa jawab tahun ini atau enggak, sangat tergantung izin di Malaysia," imbuhnya.

Kendati demikian, anak usaha Bank Mandiri di Malaysia itu diharapkan mampu melakukan pembiayaan perusahaan-perusahaan Indonesia di Malaysia. Bila nantinya anak usaha di Malaysia itu telah dapat beroperasi. Perseroan juga mengungkapkan, segmen korporasi dan konsumer menjadi pendorong pertumbuhan kredit perseroan hingga akhir tahun 2017 ini. Pada semester II 2017, penyaluran kredit pada kedua segmen tersebut diharapkan dapat tumbuh signifikan. Tercatat hingga semester pertama 2017, penyaluran kredit konsumer Bank Mandiri tumbuh 20%.

Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit konsumer dapat tergenjot pada semester II 2017. Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai 11,6% pada semester pertama 2017.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…