Pangkas Beban Utang - Bakrie Plantation Rombak Jajaran Direksi

NERACA

Jakarta – Emiten perkebunan sawit, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) melakukan perombakan jajaran direksi dan komisaris. Dimana perombakan direksi dan komisaris telah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Berdasarkan data laporan tahunan Bakrie Sumatera Plantations di 2016, perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 13,5 triliun. Angka tersebut terdiri dari liabilitas jangka panjang Rp 3,2 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 10,3 triliun.”Ekuitas kita di 2016 Rp 1,2 triliun, jadi lebih besar utang dari pada ekuitas. Utang ini yang harus dikurangi," kata Direktur dan Investor Relations Bakrie Sumatera Plantation, Andi W. Setiantod di Jakarta, Senin (21/8).

Perusahaan perkebunan itu berencana mengurangi utang dengan mengubahnya menjadi saham. Saat ini anak usaha Grup Bakrie itu tengah bernegosiasi dari para kreditur.”Settlement-nya enggak mau jual aset, jadi konversi ke saham. Kami sudah reverse stock sekarang sudah likuid sahamnya di level Rp 200-an, tinggal negosiasi ke kreditur," tambah Andi.

Dalam RUPSLB tersebut, ada 4 komisaris dan 4 direksi yang keluar karena masa jabatannya telah habis. Lalu ada 3 nama baru di jajaran komisaris dan 2 orang baru di jajaran direksi. Menurut Andi, direktur dan komisaris yang baru sangat mumpuni untuk menyukseskan restrukturisasi utang. Seperti Nalinkant A. Rathod sebagai Komisaris Utama yang dulunya komisaris di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang kini sudah merampungkan restrukturisasi utangnya.”Itu contohnya sudah berhasil restrukturisasi utang. Ini komitmen grup lebih serius untuk menyelesaikan negoisasi dengan kreditur. Mengikuti Bumi Resources yang sudah selesai, kita harapkan selesai tahun ini,"tandasnya.

Sebagai informasi, di semester pertama 2017, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk berhasil membukukan penjualan sebesar Rp743 miliar dan laba kotor melesat tajam 117% ke Rp351 miliar, serta laba operasi sebesar Rp141 miliar. Perseroan optimis kinerja keuangan akan terus membaik tahun ini. Apalagi, berdasarkan siklus, produksi sawit biasanya mencapai puncaknya di semester kedua setiap tahun. Disebutkan, perseroan terus bekerja keras melakukan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet, di tengah melemahnya harga komoditas crude palm oil (CPO) dunia di semester pertama 2017 serta diskon harga jual CPO domestik akibat kebijakan CPO fund pemerintah memungut US$ 50 per ton CPO untuk subsidi program biodiesel nasional.

Menurut Andi, harga komoditas sawit utama yaitu CPO melemah dari level bulanan US$ 720 per ton FOB Malaysia di Januari hingga ke level US$ 620 di Juni 2017. Dirinya menuturkan, kebijakan pungutan CPO fund US$ 50 per ton untuk subsidi program biodiesel nasional menyebabkan diskon harga CPO domestik yang diterima perseroan dan petani dari menjual CPO dan fresh fruit bunch (FFB) di pasar lokal.”Perseroan mengikuti protokol roundtable on sustainable palm oil (RSPO) and Indonesian sustainable palm oil (ISPO) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Di antaranya kebijakan 'zero-burning' (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan," paparnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…