Hatta : Jembatan Selat Sunda Dimulai 2014

NERACA

Jakarta - Peraturan Presiden (Perpres) soal pembangunan Jembatan Selat Sunda sudah terbit. Saat ini pemerintah melakukan studi kelayakan pembangunan jembatan tersebut. Pembangunan ditargetkan baru mulai 2014. "Target kita di 2014 itu ground breaking," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Senin (16/1)

Menurut Hatta, sekarang dua pemerintah daerah yaitu Lampung dan Banten sedang melakukan studi kelayakan atau feasibility studies (FS). Kedua pemda tersebut membentuk perusahaan daerah dan akan melakukan konsorsium dengan perusahaan swasta.  “Tapi kita lihat dulu apakah FS tersebut baik atau tidak, memenuhi atau tidak. Maka tim pusat lah yang akan menertibkan. Kalau hasilnya baik maka akan ditenderkan," tambahnya

Hatta menegaskan pemerintah tak pilih-pilih dalam menenderkan pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera ini. Proses FS pembangunan jembatan ini kan berlangsung selama setahun.  Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Banten membuka kesempatan bagi investor asing maupun swasta lokal yang berminat masuk dalam proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Bahkan Gubernur Banten Ratu Atut mempersilakan mitra lain di luar Artha Graha yang berminat pada proyek tersebut.

Jembatan Selat Sunda yang mencapai 29 km akan menjadi salah satu terpanjang di dunia dan diperkirakan menelan investasi hingga lebih dari Rp 100 triliun. Pemerintah saat ini masih terus melakukan kajian untuk pembangunan jembatan tersebut.

Sebelumnya pengusaha Tomy Winata rela merogoh koceknya sebesar US$ 40 juta untuk modal pra-studi pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sebagai bagian dari konsorsium Pemda Banten, Lampung dan Artha Graha. Meskipun sampai saat ini, ia belum ditunjuk sebagai pihak pembangun jembatan tersebut. **cahyo

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…