Divestasi Tol, Waskita Bilang Ada 14 Peminat

NERACA

Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengungkapkan, setidaknya ada 14 peminat 9 ruas aset tol yang bakal di lepas. Dimana perusahaan tersebut berasal dari dalam maupun luar negeri. Direktur Utama WSKT. M.Choliq dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menuturkan, besarnya minat perusahaan terhadap aset tol yang di lepas perseroan karena tender dilakukan secara internasional.

Asal tahu saja, perseroan berniat melakukan financial closing dari tender aset jalan tol pada September nanti. Dimanan perseroan sudah memulai proses tender aset tersebut. Disebutkan, penjualan sembilan ruas jalan tol merupakan strategi WSKT untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan yang mencapai Rp 120 triliun. Dana ini akan digunakan untuk merealisasikan proyek 1.260 kilometer (km) jalan tol tahun 2019.

Ada tiga paket penawaran. Pertama, terdiri atas ruas tol dengan kepemilikan 100% oleh WSKT, yakni Kanci–Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo. Paket kedua mencakup tol dengan kepemilikan 40% WSKT dan 60% JSMR, yakni ruas tol Batang-Semarang, Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. "Paket ketiga, kami jual secara satu-satu," tambah Choliq. Ruas tol dalam paket ini antara lain, Kayuagung-Palembang-Betung, Becak Kayu dari Kalimalang, serta Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.

Menurut Choliq perusahaan yang mendaftar tender di antaranya Jasa Marga, Astratel, Rajawali, Macquarie Australia, serta  perusahaan dari China dan Malaysia. Panitia tender ini adalah Danareksa, Bahana, Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas. WSKT butuh kucuran dana untuk merampungkan pembangunan sekitar 1.200 kilometer tol hingga akhir 2019, baik tol perusahaan sendiri maupun perusahaan lain. "Lebaran tahun depan kira- kira harus bisa selesai 400 km. Sampai Desember kira-kira harus sampai 520 km. Sisanya di 2019," jelas Choliq.

Perseroan menyakini, dengan adanya dana hasil penjualan ruas tol secara otomatis juga akan menurunkan beban utang perusahaan. Pasalnya, investor tidak hanya beli saham, tapi juga takeover utang Waskita. Berdasarkan perhitungan manajemen, pengambilalihan utang tersebut juga dapat meningkatkan jumlah pembiayaan yang bisa didapatkan Waskita Karya. Total dana yang didapatkan akan berdampak pada kekuatan ekuitas Waskita Karya yang mencapai Rp30 triliun per Desember 2017.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, strategi WSKT tepat. Aset berupa tol menurutnya akan memberikan pendapatan berulang kepada perusahaan. WSKT lebih fokus pada pertumbuhan karena potensi proyek yang dikerjakan terbilang besar. "Jadi langkah ini tepat agar pendanaan lancar," ujar Hans.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…