BI Dorong Perbankan Perbaiki Kualitas Kredit - Sulawesi Utara

 

 

 

NERACA

 

Manado - Bank Indonesia (BI) mendorong agar perbankan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara memperbaiki kualitas kredit. "Harus diakui, kualitas kredit perbankan yang beraktivitas di Sulut tercermin pada nonperforming loan sebagian masih berada di atas batas BI yakni lima persen," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo, di Manado, Sabtu (19/8).

Dia menegaskan bahwa perbaikan kualitas kredit harus tetap didorong, karena mampu mempengaruhi keseluruhan kinerja perbankan. "Perbaikan-perbaikan harus terus dilakukan, dan memberikan edukasi kepda debitur agar mengembalikan pinjaman tepat waktu," katanya lagi. Bank harus jemput bola, katanya pula, sehingga kinerja perbankan lebih meningkat lagi.

Direktur Utama PT Bank Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) Jeffry Dendeng mengatakan pihaknya terus menjaga NPL agar tetap berada di bawah lima persen. "Secara umum, kualitas penyaluran kredit sehat, karena NPL tercatat satu persen," ujar Jeffry pula. Ia menambahkan terjaga NPL di bawah satu persen karena sebagian besar pengembalian kredit debitur cukup baik. Jumlah NPL tersebut jauh dari batasan yang dikeluarkan BI sebesar 5 persen.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) meminta perbankkan untuk meningkat Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan terus melakukam sosialisasi kepada masyarakat pentingnya menabung. "Kami harap perbankan di Sulut terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menabung," ujar Kepala Kantor OJK Sulutgomalut, Elyanus Pongsoda.

Pongsoda menambahkan dengan terus dilakukannya sosialisasi diharapkan pemahaman masyarakat mengenai menabung akan meningkat, sehingga meningkatkan DPK Pada semester satu 2017 kinerja perbankan di Sulut masih kesulitan dalam penghimpunan dana masyarakat tumbuh hanya 2,55 persen, sehingga pendanaan untuk sektor kreatif yang tumbuh 7,11 persen dibiayai dari dana luar Sulut. "Untuk itu tak heran, tercermin dari LDR yg mencapai 144,6 persen," katanya.

Menurut dia, rendahnya DPK bisa kemungkinan karena beberapa faktor antara lain masih banyaknya masyarakat yang menyimpan uang "dibawa bantal". "Ini menjadi kerja keras dari perbankan untuk menggali DPK yang mungkin masih tersimpan di rumah masyarakat," ungkapnya.

 

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…