Harian Ekonomi NERACA Genap 32 Tahun

Di tengah maraknya bermunculan media online belakangan ini, ternyata  masih banyak orang di negeri ini yang tetap setia setiap hari membaca surat kabar (cetak) edisi nasional yang terbit di pagi hari. Adalah Harian Ekonomi NERACA yang sejak 32 tahun yang lalu, persisnya 18 Agustus 1985 koran ini didirikan, merupakan media cetak ekonomi satu-satunya untuk pertama kali hadir di tengah masyarakat pebisnis di Indonesia. Di bawah komando kepemimpinan dan sekaligus pendiri Bapak Zulharmans (Alm) sebagai Pemimpin Redaksi pertama, yang juga sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat saat itu, koran ini turut memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi kalangan dunia usaha maupun perkembangan perekonomian nasional.

Tidak hanya sekedar menginformasikan perkembangan bisnis dan investasi, tapi mengulasnya secara mendalam mengenai tren yang bakal terjadi ke depan. Juga perkembangan ekonomi, sosial, politik maupun profil pebisnis diulas dan disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca dari kelas strata ekonomi menengah ke atas.

Harian Ekonomi NERACA sejak dulu hingga sekarang tampil dengan ciri khas hitam putih setiap hari kecuali edisi Week- End, umumnya dibaca oleh para pengambil keputusan, profesional, dan pengusaha yang haus akan berita dan artikel yang berkualitas dan selalu up to date dari waktu ke waktu.

Sebagai wahana komunikasi yang selalu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dengan tetap mempertahankan konten yang berpedoman pada prinsip berita yang berimbang (cover both side), akurat dan lengkap (clear), koran ini tetap berusaha menekan sekecil apapun kesalahan demi kepuasan pembaca dan pemasang iklan, yang sudah setia mendampingi bersama kehidupan kami selama 32 tahun ini.

Meski Harian Ekonomi  NERACA sudah terverifikasi oleh Dewan Pers, dalam perjalanannya tentu tidak lepas dari pengaruh turbulensi organisasi seperti halnya terjadi pada perusahaan lainnya. Dinamika organisasi yang terjadi sejak awal pendirian hingga saat ini menunjukkan suatu hal yang wajar dan positif,  ini sebagai upaya mengantisipasi perubahan yang setiap saat bisa terjadi kapan dan dimana saja.

Karena itu, dalam menghadapi dinamika bisnis media cetak, kami senantiasa melakukan  proses penyegaran manajemen secara keseluruhan. Ini sebagai bukti komitmen bahwa sebagai koran ekonomi satu-satunya harus selalu eksis dan tetap menjaga kualitas di mata stakeholders-nya. Tim redaksi pun selalu memperhatikan kompetensi awak redaksi antara lain memenuhi kualifikasi sertifikasi kompetensi wartawan (SKW) yang diadakan secara berkala oleh Dewan Pers bersama PWI.

Selain masalah internal, harian ini juga tidak lepas dari incaran dari pesaing koran sejenis lainnya bernuansa ekonomi dan bisnis yang terbit berikutnya. Setiap media cetak tentu memiliki karakteristiknya yang berbeda antara satu dan lainnya. Namun NERACA sebagai koran ekonomi yang lebih dewasa dari sudut usianya, sangat menghargai nara sumber berita yang mau terbuka dan jujur untuk menyampaikan semua kegiatan/ informasi yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.

Bagaimanapun, prospek media cetak masih tetap menjanjikan. Untuk itu, kami selalu terus berupaya menyajikan berita-berita yang lebih luas, mendalam, dan lengkap. Artinya, koran selama ini masih menjadi sarana efektif untuk mengomunikasikan narasumber dan pembaca, karena media cetak hingga saat ini masih menjadi wahana lingkungan pergaulan sosial dimanapun berada.

Kami selalu ingat pesan yang disampaikan oleh pendiri koran ini, Bapak Zulharmans (Alm), bahwa Harian Ekonomi NERACA tidak sekedar menjadi koran pembawa berita, tapi juga sebagai mitra berdiskusi. Media cetak ini meliput semua berita, membahasnya dari sudut ekonomi, dan dampaknya pada kepentingan pembaca. Semua informasi yang disajikan koran ini pada hakekatnya menjadi sumber referensi utama bagi pembaca dan pemasang iklan dari dari kalangan swasta, pemerintah pusat/daerah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun perorangan.

Akhirul kata, tak ada gading yang tidak retak. Jika dalam perjalanan sejarah panjang usia koran ini mungkin terselip suatu kesalahan dalam penulisannya, kiranya dapat dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga selalu menantikan respon positif dan sumbang saran pemikiran dari para mitra/pembaca untuk terus menerus secara bersama-sama menjaga mutu koran ini dari waktu ke waktu demi menghasilkan manfaat positif bagi kita semua di masa depan. Terimakasih.

 

BERITA TERKAIT

Kejar Pajak Tambang !

    Usaha menaikkan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti royalti dari perusahaan tambang batubara merupakan sebuah tekad…

Pemerintah Berutang 2 Tahun?

  Wajar jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kaget saat mendengar kabar bahwa Kementerian Perdagangan belum…

Hilirisasi Strategis bagi Ekonomi

Menyimak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh sebesar 5,4 persen ditopang oleh sektor manufaktur yang mampu tumbuh sebesar 4,9…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Kejar Pajak Tambang !

    Usaha menaikkan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti royalti dari perusahaan tambang batubara merupakan sebuah tekad…

Pemerintah Berutang 2 Tahun?

  Wajar jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kaget saat mendengar kabar bahwa Kementerian Perdagangan belum…

Hilirisasi Strategis bagi Ekonomi

Menyimak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh sebesar 5,4 persen ditopang oleh sektor manufaktur yang mampu tumbuh sebesar 4,9…