Peran Media Menjaga Nasionalisme

Batam : Kepala Perwakilan LKBN Antara, Evy Samsir, mengatakan wartawan yang bertugas meliput peristiwa di perbatasan, harus berani menyampaikan fakta. Meskipun konsekwensinya, tak jarang harus menghadapi tekanan, baik itu dari aparat maupun masyarakat.

Dalam diskusi yang digelar oleh sejumlah pimpinan redaksi di Hotel PIH Batam Center, pekan ini,  mengakui dirinya sudah sering melakukan perjalanan liputan di pulau-pulau terluar Provinsi Kepri. "Di Pulau Pekajang, saya melihat tentara di sana bukan minum air tawar atau air hujan lagi, tapi air laut," ujarnya dalam diskusi publik bertajuk 'Peran Media di Wilayah Perbatasan dalam Membangun Semangat Nasionalisme Guna Mensukseskan Kepentingan Nasional' itu.

Itulah bukti, lanjut Evy Samsir, kecintaan para tentara itu kepada republik ini. Kemudian, kisah mereka itu pun diberitakan. Sampai akhirnya mendapat atensi dari Panglima TNI.

Sementara itu, Ketua Forum Pimred Kepri, Andi, dalam paparanya mengungkapkan, saat ini bentuk dari peran yang dilakukan oleh manajemen Haluan Kepri untuk mendukung nasionalisme di perbatasan adalah, dengan memberkan subsidi. "Kalau dihitung, ongkos kirim koran ke Natuna, Anambas atau Linggu itu sudah tak cukup lagi, kami rugi dari sisi bisnis," ungkap Andi.

Tapi, lanjut Pemred Haluan Kepri itu, demi membangun rasa nasionalisme dan kepentingan nasional, maka manajemen Haluan Kepri rela mensubsidi.

Sementara itu, dosen Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau Pekanbaru, Muchid Albintani menuturkan, ada tiga jenis katagori wartawan di perbatasan. "Pertama, sikap wartawan di perbatasan menjadi tolok ukur atau indikator terhadap klasifikasi oportunis, pragmatis dan mandiri," ujar pria kelahiran Kijang, Pulau Bintan, Kepri, itu.

Kedua, lanjut mantan wartawan Majalah Tempo di Malaysia itu, sikap wartawan di perbatasan sebagai ketauladanan dan spirit bagi membangun semangat nasionalisme dan mensukseskan kepentingan nasional.

Ketiga, karena berada di wilayah perbatasan sikap wartawan dapat menghindari potensi terjadinya separatisme dan disintegrasi bangsa. Keempat, sikap wartawan dapat memperteguh apa yang menjadi tolok ukur serta wujud nyata 'kepentingan nasional' tersebut.

Diskusi publik yang dihadiri BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dari berbagai kampus itu diawali dengan paparan Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau Kepulauan (Unrik) Batam, Rumbadi
Dalle."Selama ini kita selalu tunduk sama asing, kita harus punya keseimbangan dalam membangun spirit nasionalisme di perbatasan," tegas Rumbadi. mohar

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…