Bank Lirik Pembiayaan Ke Ekonomi Kreatif

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Perbankan mulai melirik industri ekonomi kreatif untuk dibiayai. Ekonomi kreatif dinilai sebagai harapan besar bagi pertumbuhan Indonesia karena porsi terhadap pertumbuhan semakin meningkat. Padahal sebelumnya, industri kreatif disebut kesulitan untuk memperoleh pinjaman dari perbankan lantaran masih minimnya kepercayaan bank pada prospek industri tersebut. 

Namun kini industri kreatif mulai mendapatkan perhatian dari industri perbankan. Diantaranya, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Tbk mulai melirik pembiayaan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor ekonomi kreatif (ekraf). Ekonomi kreatif dinilai sebagai harapan besar bagi perbankan.

"Dalam prosesnya kita sedang kaji, kita pengen agar pinjamannya disetujui untuk memberikan arahan cashflow-nya seperti apa, penyajian laporan keuangannya seperti apa," ujar Group Head Business Banking Group Sigit Suryawan dalam Simposium Permodalan Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Selasa, (15/8). Ia menambahkan, selama ini porsi BSM dalam menyalurkan pembiayaan ke ekraf masih sangat kecil.

Meski begitu, porsi pembiayaan ke UMKM secara keseluruhan mencapai 20 persen. "Sampai sekarang kita telah menyalurkan sekitar Rp 8 triliun di sektor UMKM," tutur Sigit. Ia menambahkan, ke depan porsi penyaluran ke ekraf memang akan ditambah tapi tidak tahun ini. Pasalnya, saat ini masih melihat potensi dari sektor tersebut.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mengatakan telah mulai fokus ke kredit ke sektor ekraf. Di antaranya dengan membangun rumah kreatif BNI. "Kami bahkan lewat rumah kreatif BNI, kami sudah berpartisipasi di Inacraft 13 kali. Kami ajak nasabah binaan kami, dalam event tersebut kita wajibkan transaksi menggunakan kartu BNI," General Manager Small Business BNI Anton Siregar.

Ia menambahkan, dalam mengembangkan ekraf, BNI menyalurkan kredit dengan bunga kecil. "Kami tidak masalah bagi kami untuk menggandeng UKM untuk gabung dengan rumah kreatif kami," ujarnya.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan aset yang ditawarkan oleh pelaku industri ekonomi kreatif selama ini bersifat tidak terlihat (un-tangible) sehingga perbankan kesulitan untuk mengukur risiko. “Kesulitan tersebut karena perbankan tidak familiar dengan seluk beluk industri kreatf yang berbeda dengan industri pada umumnya, karena dalam industri kreatif aset yang produktif adalah tak berwujud sehingga bank sulit memitigasi," ujar Triawan.

Menurutnya, permodalan merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan usaha bagi para pelaku ekonomi kreatif. Untuk itu, pihaknya pun menjalin kerja sama dengan perbankan untuk membuka akses pendanaan bagi pelaku ekonomi kreatif.

Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma mengatakan, dalam sektor ekonomi kreatif terdapat 16 subsektor yang menjadi perhatian atas akses pembiayaan. Adapun pada 2015 lalu, menurut dia, perbankan baru menyalurkan kredit Rp121 triliun untuk sub sektor tersebut atau baru 4 persen dari total portfolio perbankan.

"Kalau kita bicara perbankan sebetulnya bank juga sudah lama membiayai atau memberikan kredit untuk ekonomi kreatif terutama untuk sub sektor yang mereka sudah familiar, yaitu kuliner, fesyen, dan kerajinan. Itu mereka sudah sangat biasa," ujar Resto.

Direktur Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan, risiko kredit yang dimiliki oleh industri kreatif memang cukup tinggi. Namun, hal tersebut menurut dia, tidak menghalangi niat perseroan untuk memperluas pemberian kredit ke sektor ini terutama melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kalau lihat pengalaman BRI dalam menangani pembiayaan-pembiayaan kecil dan menengah itu relatif sama. Jadi kami optimis dengan sektor ini," jelasnya, beberapa waktu lalu. BRI mencatat hingga Mei 2017 pinjaman ke sektor industri kreatif telah mencapai Rp74 triliun atau 10 persen dari total portfolio kredit perseroan.

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…