Pemkab Tangerang Evaluasi Perbaikan 1.000 Rumah Kumuh

Pemkab Tangerang Evaluasi Perbaikan 1.000 Rumah Kumuh

NERACA

Tangerang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, mengevaluasi perbaikan terhadap 1.000 rumah kumuh yang mayoritas berada di kawasan pantai utara.

"Belum ditemukan kejanggalan dalam perbaikan, karena warga sebagai penerima langsung dapat memanfaatkan sebaik mungkin dana yang diberikan," kata Bidang Kawasan Pemukiman Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman Pemkab Tangerang Dwi Gama di Tangerang, Selasa (15/8).

Kemudian Dwi Gama juga mengatakan penerima manfaat mendapatkan uang sebesar Rp15 juta lalu mereka membelikan aneka bahan material untuk perbaikan. Dia pun menambahkan evaluasi tersebut terhadap rumah warga di Kecamatan Sepatan, Kronjo, Teluknaga, Kosambi, Sukadiri, Kresek dan Kecamatan Jayanti. Sedangkan perbaikan rumah kumuh merupakan salah satu dari 25 program unggulan Pemkab Tangerang yang berpihak kepada warga kurang mampu.

Namun program tersebut dengan nama Gerakan Bersama Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin (Gerbrak Pakumis) dengan dana dari APBD yang mencapai Rp15 miliar. Dia juga mengatakan dana yang ada langsung ditransfer kepada warga yang rumahnya dianggap kumuh dan tidak layak huni.

Lalu, salah satu persyaratan dalam program tersebut yakni rumah sendiri, warga Kabupaten Tangerang, tidak layak, memiliki rekening bank serta pemilik tidak memiliki pekerjaan tetap."Mayoritas pemilik rumah nelayan dan buruh tani serta korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pabrik," ujar dia.

Menurut dia, pihaknya melakukan pengawasan terhadap program tersebut seperti konstruksi bangunan, realisasi dan tahap penyelesaian banguan. Pada umumnya pemilik rumah menambah biaya dengan harapan rumah yang ditempati merasa nyaman dan sesuai standar kesehatan.

Warga penerima, kata dia, kadang berinisiatif untuk meminjam sebagai tambahan supaya rumah yang diperbaiki layak ditempati karena dana yang diterima dianggap masih kurang. Kebanyakan rumah yang masuk program tersebut dengan lantai tanah, dinding dari anyaman bambu (gedek), tanpa ventilasi udara, atap bocor serta tanpa sumur. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…