Menyiasati Cuaca Ekstrim Saat Melakukan Ibadah Haji

Prakiraan cuaca memprediksi temperatur meningkat seiring terjadinya gelombang panas di sejumlah negara, termasuk Arab Saudi. Ini berarti para calon jemaah haji tahun ini akan mendapati panas lebih menyengat dari tahun-tahun sebelumnya. Arab Saudi diketahui memiliki iklim gurun yang ditandai dengan panas ekstrem, dan menyengat di siang hari, diikuti penurunan suhu yang tiba-tiba pada malam hari. Curah hujan tahunan pun hanya sesekali terjadi.

Bulan Mei hingga September, sebagian besar kawasan di negara Arab Saudi memiliki suhu rata-rata 42 derajat celcius hingga 50 derajat celcius. Antara Juli dan Agustus justru bahkan lebih panas. Kawasan dekat pantai menyimpan suhu di bawah 38 derajat celcius, tetapi kelembaban ekstrem akan terjadi di malam hari mencapai 85 hingga 100 persen.

Menimbang hal itu, ada beberapa hal yang dapat dipersiapkan oleh calon jemaah haji. Dilansir dari berbagai sumber, berikut di antaranya:

1. Payung pelindung. Tidak hanya sebagai pelindung di kala hujan, payung pun berfungsi untuk melindungi seseorang dari sengatan matahari. Sinar matahari yang menyengat dinilai tidak boleh langsung mengenai kepala seseorang karena dapat menyebabkan sakit kepala. 

Payung dapat menjadi penutup kepala dari terpaan sinar tersebut. Selain payung, seseorang juga dimungkinkan untuk menggunakan topi dengan sisi yang lebar. Jika memang tidak kuat dengan panasnya sinar matahari, keduanya dapat langsung digunakan.

2. Kacamata hitam

Selain untuk bergaya, kaca mata hitam memang memiliki fungsi yang baik untuk seseorang saat berhadapan dengan matahari. Meskipun bertujuan untuk ibadah tetapi membawa kacamata hitam bukanlah suatu masalah. Sinar matahari yang sangat menyengat dapat membuat seseorang merasa silau untuk melihat sekeliling. Oleh karenanya, setiap calon jemaah haji dianjurkan untuk membawa kacamata hitam.

3. Pakai krim/losion

Bukan hal baru jika lotion memang berguna untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Teriknya sinar matahari dapat menyebabkan seseorang terkena kanker kulit. Maka itu, penggunaan lotion dibutuhkan sebagai salah satu cara melindungi kulit.

4. Banyak minum air putih

Tidak jarang seseorang akan selalu merasa haus saat panas begitu menyengat. Maka itu jangan pernah membiarkan botol air kosong supaya dapat mem buat seseorang terus terhidrasi. Dampak buruk dari panas yang menyengat adalah menimbulkan dehidrasi yang dapat mengakibatkan pingsan. Dehidrasi dapat terjadi jika asupan minuman kurang dan selalu ada cairan yang keluar dari tubuh seperti keringat dan urine.

Jika seseorang lupa membawa botol minum, dia dapat minum cairan sebanyak-banyaknya sebelum melakukan aktivitas. Namun, minum air memang sangat diperlukan dan sebaiknya jangan menunggu hingga haus datang.

5. Hindari kopi

Untuk menjaga cairan tubuh stabil dan aman, sebaiknya hindari dulu kebiasaan mengkonsumsi kopi. Kafein dalam kandungan kopi dinilai dapat mempercepat kehilangan cairan tubuh dan dehidrasi.

6. Pakai Pakaian nyaman

Pergi umrah dan haji memang memiliki pakaian khusus yang harus digunakan. Meski demikian sebaiknya seseorang mau menggunakan pakaian yang cukup longgar dan tidak berat. Biasanya, pakaian yang pas untuk cuaca panas yang ekstrem terbuat dari bahan katun atau linen. Bahan tersebut dapat menyerap keringat dan tidak akan membuat badan kepanasan.

Kondisi yang sama juga terjadi Eropa. Sejak awal minggu ini, benua Eropa sedang dilanda oleh gelombang panas sebesar 40 derajat Celcius yang dinamakan Lucifer.Gelombang panas Lucifer telah membuat kacau liburan musim panas di sana, bahkan sampai menewaskan dua orang.

Dikutip dari Reuters, kawasan yang terdampak paling parah ialah Italia, Kroasia, selatan Perancis, Yunani dan sekitar Mediterrania. Bagi penduduk Indonesia yang hidup di iklim tropis, udara panas mungkin sudah menjadi hal biasa. Tapi, jika berencana untuk datang ke Eropa sekitar bulan ini, gelombang panas Lucifer patut diwaspadai.

Mereka yang harus waspada dengan kesehatannya ialah orang berusia lebih dari 75 tahun, anak kecil dan orang yang memiliki masalah kesehatan seperti jantung, paru-paru, tekanan darah sampai diabetes.

Gelombang panas Lucifer bukan cuma menimbulkan rasa gerah. Jika sudah kelewat batas, seseorang akan merasakan dehidrasi, sesak napas, sakit kepala sampai hilang kesadaran. Segera berteduh, minum air sebanyak-banyaknya dan mencari bantuan medis jika tanda-tanda itu dirasakan.

BERITA TERKAIT

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…