Genjot Pendapatan di Luar Baja - KS Tambah Kapasitas Danau Cipasauran

NERACA

Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengembangkan sumber pendapatan di luar bisnis baja dengan peningkatan kapasitas Danau Cipasauran di Banten.”Target pasar air Danau Cipasauran adalah perusahaan. Kebutuhan air industri terus meningkat karena semakin banyak pabrik baru di kawasan tersebut," kata Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Tambok P. Setyawati di Jakarta, kemarin.

Kapasitas air di Danau Cipasauran kini 1.800 liter air per detik. Krakatau Steel melalui anak perusahaan bernama PT Krakatau Tirta Industri, berencana menambah kapasitas sebesar 800 liter per detik. Usai meningkatkan kapasitas Danau Cipasauran, Krakatau Steel akan membangun bendungan berkapasitas 750 liter air hingga 800 liter air per detik dengan target operasionalnya pada 2019.

Saat ini, Krakatau Steel mengaku proses peningkatan kapasitas Danau Cipasauran sudah di atas 90%. Hanya saja, perusahaan dengan kode emiten KRAS tidak menjelaskan persisnya. Hingga kurtal pertama tahun ini Krakatau Steel mencetak pendapatan bersih US$350,14 juta atau tumbuh 12,51% ketimbang kuartal pertama tahun lalu. Sementara rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat US$20,70 juta.

Asal tahu saja, perseroan tahun ini membidik laba tahun berjalan sebesar US$ 660 ribu atau setara Rp 8,8 miliar setelah dalam lima tahun tahun terakhir membukukan rugi. Pada 2016, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar US$180,72 juta atau turun 44% dibandingkan dengan US$326,51 juta pada 2015. Perusahaan terakhir kali membukukan keuntungan pada 2011.

Pada 2017, perusahaan menargetkan laba kotor sebesar US$308,06 juta atau meningkat US$152,83 juta dibandingkan dengan US$155,22 juta pada 2016. Perusahaan juga menargetkan laba operasi US$177,10 juta atau meningkat dibandingkan dengan US$4,39 juta pada 2016. Target 2017 tersebut disampaikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan tahunan 2017. Apabila target 2017 tercapai, perusahaan berencana membagikan dividen kepada pemegang saham.

Selain itu, perseroan juga akan berusaha untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih sebesar 30%, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menentukan lain. Perusahaan terakhir kali membagikan dividen pada RUPS Tahunan 2012 untuk tahun buku 2011 dengan nilai dividen sebesar Rp15 per saham. Setelah itu, sampai RUPS tahun lalu, perusahaan tidak membagikan dividen.

Target perusahaan pada 2017 itu akan ditopang oleh pendapatan yang ditargetkan dapat mencapai US$1,99 miliar pada 2017 atau meningkat 48,47% dibandingkan dengan US$1,34 miliar pada 2016. Target pendapatan tersebut terdiri dari target pendapatan dari produk baja sebesra US$1,66 miliar dan pendapatan dari non produk baja sebesar US$331,61 juta. Perusahaan menargetkan peningkatan volume penjualan produk baja. Kemudian untuk target volume penjualan produk baja tahun ini sebesar 2.863.681 ton atau naik 27,96% dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar 2.237.920 ton.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…