DINFRA Dinilai Lebih Menarik Dari DIRE

NERACA

Jakarta –Agresifnya pemerintah membangun proyek infrastruktur, menguras banyak dana yang dibutuhkan dan tentunya hal ini tidak hanya mengandalkan dari APBN. Oleh karena itu, pembiayaan lewat pasar modal sebagai investasi jangka panjang menjadi pilihannya dan tak ayal banyak produk investasi yang dirilis perusahaan manajer investasi untuk menjadi sumber pembiayaannya dengan imbal hasil yang menjanjikan.

Menjawab kebutuhan pasar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini meluncurkan tiga produk investasi untuk mendanai proyek infrastruktur atau disebut Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA). Melalui produk tersebut, OJK melakukan pendekatan pembiayaan sehingga bisa memuluskan proyek yang dikerjakan.

Produk investasi yang mendapat izin efektif tersebut tersebut diantaranya reksadana penyertaan terbatas (RDPT) untuk proyek Bandara Kertajati, dan kontrak investasi kolektif (KIK) efek beragun aset (EBA) untuk anak usaha PLN dan Jasa Marga. Total dana yang diincar dari ketiga produk investasi tersebut sebesar Rp 12,8 triliun.

Beben Feri Wibowo, Senior Research Analyst Pasardana menyatakan, dana investasi infrastruktur akan lebih menarik dibandingkan dengan Dana Investasi Real Estate (DIRE) untuk proyek properti. Pasalnya, ini berhubungan langsung dengan proyek pemerintah.”Properti juga masih lesu, emiten berbasis properti salesnya juga masih di bawah," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dana investasi untuk proyek infrastruktur tersebut akan digunakan sebagai modal untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. "Kalau prospektus nanti menarik, maka investor bisa tertarik. Kalau ini diterbitkan ada indikasi banyak peminat," imbuhnya.

Namun, saat ini masyarakat masih cenderung familiar dengan DIRE dibandingkan dengan dana investasi infrastruktur. Untuk itu, pemerintah perlu menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat luas. "Ini masih jadi PR," ujarnya.

Mana yang lebih baik, menurut Beben, tetap harus disesuaikan dengan tujuan investor. Biasanya, untuk investasi pada proyek infrastruktur akan memakan waktu berkisar lima tahun. "Biasanya dana yang masuk sudah bisa digunakan, karena akan menyangkut juga dengan return," lanjutnya.

Asal tahu saja, DINFRA produk investasi yang bisa ditawarkan melalui penawaran umum dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berarti, DINFRA bisa diperdagangkan di pasar sekudner. Meski, DINFRA juga bisa ditawarkan tidak melalui penawaran umum.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…