Merdeka 72 Tahun, Ekonomi Indonesia?

Republik Indonesia besok (17/8) akan memperingati Hari Ulang Tahunnya yang kini berusia 72 tahun. Jika dilihat, usia 72 tahun dapat dikatakan usia yang terbilang sudah menua. Namun, yang lebih menarik untuk diperbincangkan bahkan refleksi bersama sebagai bangsa adalah tentang "kemerdekaan". Pasalnya, kata “merdeka” masih didambakan oleh setiap rakyat di negeri ini.

Terkait dengan pemeratan pembangunan Indonesia yang berkeadilan, dalam hal ini ketahanan nasional dari  aspek ekonomi, politik, hukum, budaya, sosial dan pertahanan keamanan, terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi hal yang diharapkan. Seperti merata dalam pembangunan harusnya dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia baik yang berasal dari wilayah Indonesia bagian Barat maupun Timur.

Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan ekonomi saat ini mulai memperlihatkan pamornya. Begitu juga tingkat popularitas Presiden dan pemerintahannya yang tetap tinggi, meraih peringkat investment grade dari Standard & Poor's, kehadiran Presiden Jokowi di ajang G-20, pujian dari OECD dan Bank Dunia, serta berbagai peresmian proyek yang dihadiri langsung oleh Presiden, telah memacu meningkatkan ekspektasi kemajuan Indonesia di mata internasional.

Selain tingginya ekspektasi, masyarakat juga berharap dapat menyaksikan terwujudnya janji Presiden. Tentu kita masih ingat, Presiden Jokowi dalam kampanyenya menjanjikan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% selama lima tahun masa kepemimpinannya. Banyak orang ingin target itu tercapai sehingga masih tetap memupuk optimisme tinggi, kendati seiring dengan berjalannya waktu, makin dimaklumi bahwa hal itu sulit tercapai akibat pengaruh global yang terus mendera hingga saat ini.  

Pemerintah juga telah merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 5,2% dari semula 5,3%. Dengan dibuat lebih rendah dan realistis, kita juga berharap angka itu tercapai. Artinya, hal itu dapat terwujud, setidaknya pada semester II-2017 ekonomi diharapkan tumbuh lebih tinggi dari semester sebelumnya (5,01%).

Namun kenyataan berkata lain. Pertumbuhan ekonomi kuartal II dan semester II tahun ini ternyata lebih lemah daripada ekspektasi, yang sesungguhnya sudah dipangkas agar lebih moderat. Ada yang memberi istilah pertumbuhan yang stagnan. Ekonomi tetap tumbuh tetapi dalam kecepatan yang tidak berubah. Ini juga menyebabkan banyak ekonom melihat upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2% tahun ini akan lebih berat, bahkan kemungkinan besar tidak tercapai. Padahal dengan target 5,2% saja, sesungguhnya tidak memadai bagi sebuah perekonomian negeri ini, di tengah pertumbuhan penduduk yang masih cukup tinggi dan angka pengangguran yang cukup besar.

Salah satu faktor yang banyak mendapat perhatian dari diskursus pertumbuhan ekonomi yang melandai ini adalah pertumbuhan pengeluaran konsumsi sebesar 4,9%. Ini lebih lemah bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan pengeluaran konsumsi sebesar 5,04% pada kuartal yang sama tahun lalu.

Sejak era reformasi, sektor konsumsi rumah tangga memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, kendati ekspor-impor dan investasi diusahakan untuk juga digenjot untuk memperbesar kontribusinya. Pertumbuhan pengeluaran konsumsi yang menguat selalu dipandang sebagai sinyal optimisme masyarakat, sebaliknya, perlambatan pengeluaran konsumsi dapat menjadi sinyal semakin melemahnya perekonomian. Padahal, sebelumnya pemerintah memastikan bahwa titik terendah pertumbuhan ekonomi sudah lewat dan kini kita tengah berada di jalur pemulihan dengan tren meningkat.

Argumentasi lain menilai, pertumbuhan pengeluaran konsumsi yang lebih lambat dikarenakan perubahan perilaku rumah tangga yang sudah lebih hemat dan  menahan pengeluaran konsumsi lalu beralih ke tabungan.  Meski demikian, dinamika ekonomi masyarakat tersebut perlu terus dijaga momentumnya agar tetap tumbuh. Bagaimanapun, right or wrong, Indonesia is my country. Dirgahayu RI ke-72 Tahun!

BERITA TERKAIT

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

Persatuan dan Kesatuan

Pasca Pemilihan umum (Pemilu) 2024, penting bagi kita semua untuk memahami dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai pondasi utama kestabilan…

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

BERITA LAINNYA DI Editorial

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

Persatuan dan Kesatuan

Pasca Pemilihan umum (Pemilu) 2024, penting bagi kita semua untuk memahami dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai pondasi utama kestabilan…

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…