Wilayah Kabupaten Sukabumi Mulai Alami Kesulitan Air Bersih

NERACA

Sukabumi - Delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, mulai alami kesulitan air bersih. Guna mempercepat penanganan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Pemkab) Sukabumi, akan segera menetapkan status siaga darurat kekeringan.

"Dalam waktu dekat ini akan segera ditetapkan oleh bupati status siaga darurat kekeringan," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Jaelani, Senin (14/8).

Penetapatan status siaga darurat kekeringan ini, lanjut Usman untuk mempercepat penanganan dampak kekeringan di sejumlah kecamatan.“Data BPBD Sukabumi, hingga saat ini ada delapan kecamatan yang melaporkan sebagian warganya kesulitan mendapatkan pasokan air bersih akibat kekeringan. Kedelapan kecamatan itu, sebut Usman Jaelani, mayoritas berada di selatan Sukabumi,” terangnya.

Sementara Ragil Gilang seorang warga Kecamatan Jampang Kulon menerangkan untuk mendapatkan air bersih, ia terpaksa membeli dari pedagang air musiman.“Terkadang mengambil air dari sumber mata air yang ada di sekitar areal hutan,” tandas dia.

Ragil mengatakan sumber air warga berasal dari sumur. Namun sumur-sumur warga itu mulai menglami pengurangan debit.

Sementara Kusmawanto warga Palabuhanratu menyebutkan sudah dua pekan terakhir ini, sumur warga alami kekeringan.“Dan untuk menutupi kebutuhan air bersih, kebanyakan warga megambil dari sumber mata air, degan jarak tempuh sekitar satu hingga dua kilometer,” ungkap Kusmawanto.

Namun tidak semua warga di Palabuhanratu yang mengalami kesulitan air bersih. Bagi pelanggan PDAM, jaringan air bersih masih berjalan normal.“Kalau sumur memang sudah mulai kering. Sekarang kami menggunakan air bersih dari PDAM,” kata Herman, warga Palabuhanratu lainnya. Ron