Pangkas beban bunga, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tengah mencari pinjaman baru guna keperluan refinancing utang dan modal kerja anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia. PGAS menggandeng enam lembaga keuangan untuk membantu pencarian dana tersebut. Keenamnya adalah, BNP Paribas, Citi, HSBC, Mizuho, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp. "Kira-kira pinjaman barunya nanti US$ 250 juta," ujar Direktur Keuangan PGAS, Nusantara Suyono di Jakarta, kemarin.
Nusantara belum bisa membeberkan utang mana yang bakal dibayar. Berdasarkan laporan keuangan PGAS kuartal I 2017, ada utang Saka Energi yang bakal jatuh tempo akhir bulan ini. Utang tersebut merupakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dengan plafon US$ 300 juta. Dari jumlah tersebut, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan sebesar US$ 188,72 juta.
Fasilitas pinjaman itu sejatinya merupakan perpanjangan atas fasilitas yang diperoleh Saka Energi pada 2 Desember 2015. Pinjaman itu memiliki plafon US$ 600 juta yang terbagi dalam dua porsi. Porsi onshore memiliki nilai US$ 300 juta, sementara porsi offshore senilai US$ 300 juta. Sumitomo Mitsui Banking menjadi agent dalam fasilitas pinjaman kala itu. "Deal (pinjaman baru) kami harapkan September nanti," pungkas Nusantara.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…