Rencanakan IPO GMF Aero Asia - Garuda Bidik Investor Strategis dari Eropa

NERACA

Jakarta – Rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membawa anak usahanya PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia listing di pasar modal, direspon positif pelaku pasar. Tidak mau terjadi pengalamat pahit pada saat IPO Garuda Indonesia, perseroan rencananya membidik investor strategis dari luar negeri untuk membeli saham GMF Aero Asia. Hal itu guna mendorong pengembangan anak usahanya itu sendiri.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury mengatakan, perseroan membidik investor strategis dalam pengembangan bisnis untuk menjadi perusahaan publik. “Jadi memang saat ini kita melihat potensi strategic partner baik dari Eropa ataupun Asia Pacific. Karena pengembangan GMF sendiri bukan hanya kita sendiri, tapi bagaimana cari strategic partner yang bisa membuka peluang pasar baru buat kita, baik di bidang pemeliharaan engine maupun komponen,”ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Untuk investor strategis tersebut, saat ini sudah memasuki tahap due diligence. Mereka akan ditawarkan untuk membeli saat proses IPO berlangsung.”Timeline-nya sendiri kita tidak batasi bahwa mereka akan berpartisipasi dalam IPO atau tidak. IPO sendiri sudah fix di akhir September atau paling lambat awal Oktober," imbuhnya.

Jika investor strategis itu tidak mau menyerap saham GMF Aero Asia melalui IPO, pihaknya akan melakukan proses penjualan secara langsung. Adapun total pelepasan saham Garuda Indonesia di GMF Aero Asia sekitar 20-30%. Dari situ sekitar 10-15%-nya akan diberikan ke investor strategis. Adapun nilai valuasi GMF Aero Asia sekitar US$ 1-1,5 miliar.”Kalau 20-30% ya sekitar US$ 200-300 juta nilai saham yang dilepas. Mudah-mudahan sebelum akhir 2017 kita bisa selesaikan penjualan saham GMF Aero Asia,”ungkapnya.

Selain itu, kata Pahala, perseroan akan berfokus untuk mengembangkan penerbangan berbiaya mudah atau low cost cArief (LCC) lantaran lebih berkontribusi besar pada pendapatan perseroan. Disebutkan, pendapatan dari maskapai penerbangan Citilink lebih besar dari induk perushaaan sendiri.”Pengembangan penerbangan domestik dari GIAA lebih tinggi dari maskapai Citilink dibandingkan dengan maskapai Garuda Indonesia,"ujarnya.

Kata Pahala, 70% dari total frekuensi penerbangan domestik di Indonesia merupakan penerbangan dengan waktu maksimal dua jam atau kurang lebih 1,5 jam. Hal inilah yang menjadi salah satu pendukung perseroan untuk semakin mengembangkan anak usahanya, PT Citilink Indonesia. Sehingga, dalam tiga hingga empat tahun ke depan, perseroan akan menambah jumlah armada pesawat milik perseroan hingga ke angka 235 armada dari jumlah sat ini 189 armada, dengan penambahan jumlah armada terbanyak di maskapai Citilink.”Dari besarnya low cost segment dan naiknya jumlah trafic hingga 12% -14%, tentunya pengembangan market domestik akan dilakukan dari penambahan penerbangan citilink,"jelasnya.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…