Pasar dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Ekonomi dan Industri

 

Ekonomi dalam era keterbukaan, perputarannya akan semakin ditentukan oleh kondisi pasar. Pasar yang dinamis dan terus bertumbuh hakikatnya adalah berkah bagi para pemasok yang inovatif. Pasar kini telah menjadi barometer penting bagi pengukuran kinerja investasi dan industri karena pasar yang tumbuh dengan pesat akan menarik bagi investor, pelaku industri untuk mengembangkan investasi dan pengembangan bisnisnya.

Sebab itu, para ahli ekonomi pasar selalu cerewet dan memberikan sinyal dan warning agar pembuat kebijakan ekonomi memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bekerjanya ekonomi pasar. Pesan moralnya adalah jangan ganggu pasar dengan berbagai bentuk intervensi yang tidak penting, kecuali keadaan memang menghendakinya, akibat pasar mengalami gangguan.

Regulator tidak boleh bersikap sembrono mengatur-atur pasar dengan berbagai alasan karena perintah undang-undang, sehingga regulasi yang dihasilkan menjadi hambatan bagi bekerjanya mekanisme pasar.

Pasar yang tumbuh dengan baik dan sehat akan selalu menarik bagi kegiatan investasi dan perdagangan untuk melakukan aksi profit taking. Tapi jangan pula dilupakan bahwa di pasar pula sering dipergunakan sebagai aksi spekulasi yang umumnya dilakukan oleh pelaku pasar dengan motif untuk mengadu peruntungan, sehingga muncul istilah casino capitalism.

Kita patut bersyukur bahwa negeri ini tergolong sebagai salah satu negara bangsa yang pasarnya sedang tumbuh (emerging market). Pasar Indonesia tergolong besar, sehingga siapapun yang mempunyai modal, menguasai teknologi, dan mempunyai jaringan bisnis yang luas selalu melirik Indonesia sebagai surga untuk melakukan kapitalisasi pasar di negeri ini melalui investasi, mendirikan pabrik, dan melakukan trading. Inilah mengapa kita memerlukan cost doing business yang rendah dan kompetitif dan iklim berusaha yang semakin kondusif dan menjamin adanya kepastian hukum. 

Syarat ini belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh Indonesia, sehingga wajar bila pasar belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun menyandang status invesment grade. Mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 5%saja sudah baik, padahal jika persyaratan tadi dipenuhi, Indonesia dalam posisinya sebagai emerging market semestinya pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan bisa mencapai 5,5 hingga 6%.

Tantangan ada di dalam negeri, yaitu sulit melakukan konsolidasi kebijakan, politik yang gaduh, dan sepertinya tak peduli dengan belenggu-belenggu ekonomi yang masih menghambat bekerjanya ekonomi pasar. Sehingga Indonesia dapat dikatakan sebagai emerging market yang kurang beruntung karena masih high cost economy.

Jadi, hidup dalam ekonomi pasar, Indonesia harus terus berbenah. Pada level makro ekonomi, kebijakannya sudah semakin baik, meskipun di kebijakan fiskalnya masih sering direcoki oleh kepentingan yang bersifat non ekonomi.

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…