Menko PMK : Perguruan Tinggi Perlu Terlibat Dalam Pembangunan

Menko PMK : Perguruan Tinggi Perlu Terlibat Dalam Pembangunan

NERACA

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan perlunya keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (7/8), Puan menyampaikan dalam acara Dies Natalis ke-12 Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat bahwa hasil inovasi dan riset mahasiswa dapat jadi solusi tersendiri dalam menghadapi berbagai persoalan khususnya bidang pembangunan manusia."Karena walau bagaimana pemerintah perlu banyak masukan terutama dari perguruan tinggi untuk menjawab berbagai persoalan," kata Puan.

IPB, lanjut dia, dapat memberi banyak masukan dalam melakukan kerja koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian Kemenko PMK terhadap kementerian/lembaga di bawah koordinasinya. Misalnya, Puan mencontohkan untuk pengendalian persoalan gizi, gaya hidup sehat, pembangunan karakter bangsa, dan sebagainya."FEMA IPB ini punya solusi untuk pekerjaan kami di Kemenko PMK, semua produk inovasi dan hasil penelitiannya tentu sangat berguna bagi bangsa," tutur dia.

Menko PMK juga menyoroti kecenderungan pembangunan tidak terkendali yang saat ini terjadi di dunia. Selain berdampak pada kerusakan lingkungan, era pembangunan saat ini menurut Puan juga cenderung mendorong masyarakat dunia untuk menyepakati agenda global yang disebut "Sustainable Development Goals" (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Puan menjelaskan Indonesia mendapatkan kesempatan periode bonus demografi yang memiliki potensi untuk mengalami peningkatan kesejahteraan secara signifikan. Kesempatan emas dari bonus demografi, menurutnya, dapat dioptimalkan dengan empat syarat dengan peran serta dari perguruan tinggi untuk dapat berperan penting mewujudkannya.

Keempat syarat tersebut antara lain kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, tersedianya lapangan pekerjaan yang layak, akumulasi tabungan nasional yang meningkat, dan adanya kesetaraan gender dan nondiskriminatif di pasar kerja.

Selain itu, menurut Menko PMK, pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan jika memiliki karakter bangsa yang kuat serta dilandasi sikap mental positif."Sebagai salah satu nilai dalam Revolusi Mental, saya tidak akan pernah bosan untuk terus menyuarakan tentang gotong royong karena saya yakin bangsa ini tidak akan besar dan maju tanpa kerja bersama secara gotong royong," tegas dia. 

Kemudian, Puan menegaskan perlunya keterlibatan perguruan dalam pembangunan yang saat ini terus gencar dilakukan pemerintah. Hasil inovasi dan riset mahasiswa, diyakini Menko PMK dapat jadi solusi tersendiri dalam menghadapi berbagai persoalan khususnya bidang pembangunan manusia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

BERITA LAINNYA DI

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…