KABUPATEN SUKABUMI

PT. Trimitra Bumi Santoso Kembali Buka Perumahan untuk MBR

NERACA

Sukabumi - PT. Trimitra Bumi Santoso kembali membangun perumahan di wilayah Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, dengan menyediakan 750 unit rumah dengan tipe 36 dan 66. Perumahan tersebut diperuntukan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) dengan sistem subsidi.

Direktur PT. Trimitra, Teja Kusuma menjelaskan, konsumen yang membeli rumah di Cidahu dengan nama perumahan Royall Residence, seperti membeli rumah tipe 48, banyak kelebihan yang di dapat oleh konsumen, diantaranya perumahan ini dilalui jalur angkot, di kelilingi beberapa industri, dan yang lebih menarik pemandangan indah bisa dinikmati konsumen karena di kelilingi gunung Gede, Gunung Salak, Gunung Wayang dan Gunung Walat.

"Perumahan ini kontur tanahnya sangat unik, kita menggunakan jasa konsultan, dimana kontur itu kita ukur, mencegah jurang yang membahayakan dan semua nilai estetikanya di perhatikan. Kita gunakan pondasi cakar ayam, saluaran irigasi sistem semua kita lakukan dengan pondasi kali," kata Teja, kemarin.

Bahkan kata Teja, rumah yang dijualnya sudah dilengkapi dengan dapur dan tempat cuci piring. Pembangunan mengunakan baja atap ringan dengan genteng beton dan pasir 100 dari Cimangkok, pintu, jendela dan kusen menggunakan panel meranti oven. Sedangkan untuk keramik lantai ukuran 40 x 40 bermotif dengan warna cream."Ini rumah kluster dengan program subsidi, bagi konsumen yang memiliki syarat subsidi maka harga akan mengikuti harga subsidi yang sangat terjangkau dengan uang muka (DP) 0 rupiah. Akan tetapi bagi masyarakat yang tidak memenuhi syarat subsidi DP-nya sekitar Rp50 juta untuk rumah yang sama,” terangnya.

Cidahu Royall Residence bisa berdiri menurut Teja, berkat dukungan semua pihak, baik masyarakat sekitar yang merespon keberadaan perumahan tersebut. Sehingga perusahaan tersebut memperkejakan masyarakt sekitar hampir 99 persen untuk membangun perumahan tersebut dengan membentuk forum. Begitu juga dengan dukungan dari Pemkab Sukabumi dari sisi perijinan, dan dari pihak PDAM untuk air bersih, serta bank BTN untuk kredit KPR.

Ketika disingung mengenai Cidahu Royall Residence yang notabenenya perumahan subsidi akan tetapi kualitas komersil, Teja menjelaskan, adanya sumber daya alam di daerah tersebut seperti banyaknya sumber air, bebatuan gunung, menurutnya bisa menekan biaya secara signifikan. Adanya hal tersebut perusahaan tersebuta mengembalikan keuntungan melalui kualitas yang baik ke konsumennya.

"Bisa dibilang perumahan ini selevel perumahan ternama dengan berbagai fasilitas umum dan sosialnya, akan tetapi tetapi tetap ini perumahan subsidi. Perumahan ini target sasarannya untuk masyarakat berpenghasilan rendah, mereka cukup bayar boking fee Rp1,5 juta dan biaya akad kredit sekaligus cicilan pertama kurang lebih Rp2,7 juta," jelasnya.

Perumahan ini juga telah menyiapkan lahan pemakaman yang letaknya tidak terlalu jauh dari perumahan tersebut khusus untuk masyarakat perumahan Cidahu Royall Residence, yang mana tanah makam tersebut akan diserahkan ke pihak Desa untuk disahkan secara tertulis, bukan hanya itu, Teja juga membuatkan mesjid agung di tengah-tengah perumahan untuk digunakan sebagai fasilitas umum, lengkap dengan sarana olah raga di sekitar mesjid.

"Estimasi biaya pembuatan mesjid dan sarana olah raga sebesar Rp1 Miliar. Kedepan mesjid diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola, konsepnya bagaimana kita membuat ekosistem yang baik, dimana warga nanti bersosialisasi di mesjid dan akan banyak dampak positif untuk pendidikan dan kerukunan." pungkasnya. Arya