Bantah Soal Rumor Akuisisi - Lonjakan Laba Kerek Harga Saham PADI

NERACA

Jakarta –Rumor yang terjadi di pasar cukup ampuh menjatuhkan harga saham emiten dan juga sebaliknya mendongkrak harga hingga melejit. Hal inilah yang dirasakan PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) yang dikabarkan mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk cukup mengerek harga saham melesat tajam. Tengok saja, harga saham PADI melonjak 141,42% sejak Senin (24/7) dari harga Rp408 menjadi Rp985.

Merespon pertumbuhan harga saham, direksi mengklaim hal ini tak terkait isu akuisisi. Menurut Direktur Utama PADI, Djoko Julianto, kenaikan harga ini tidak ada hubungannya dengan isu akuisisi yang akan dilakukan oleh perseroan, melainkan karena respon pasar atas pendapatan perseroan yang meningkat tajam.”Harga naik kemungkinan karena laporan keuangan Juni yang naik signifikan, melebihi pemdapatan full year tahun lalu jadi pasar merespon positif,”ujarnya di Jakarta, Rabu (2/8).

Menurut laporan keuangan perseroan yang berakhir 31 Desember 2016, perseraon mengalami kerugian cukup besar. Sepanjang tahun itu perseroan membukukan kerugian sebesar Rp9,63 miliar. Sementara itu, hingga 30 Juni 2017 ini perseroan mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang. Terbukti dengan raihan laba bersih perseroan mencapai Rp32,17 miliar atau lebih baik dibandingkan priode yang sama tahun lalu merugi Rp 395,76 juta."Hal inilah yang direspon pasar sehingga harga saham kami meningkat,”jelasnya.

Sementara pendapatan usaha PADI semester pertama 2017 mencapai Rp 40,51 miliar. Angka ini meningkat 448,97% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 7,38 miliar. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri sempat menghentikan sementara (suspend) peradagangan saham PADI akibat adanya kenaikan harga saham yang signifikan sejak Selasa (1/8). Suspend ini ditujukan untuk cooling down atas kenaikan harga saham tersebut.

Perseroan juga mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang menangani satu perusahaan yang siap untuk go public. Namun, belum dipastikan periode tahun buku yang akan digunakan calon emiten tersebut. Djoko Joelijanto masih bungkam mengenai sektor usaha dari calon emiten tersebut. "Mudah-mudahan kalau perusahaan cepat selesaikan laporan keuangan, tahun ini bisa dicatatkan," katanya.

Dia menyatakan, saat ini PADI mengelola dana investasi sebesar Rp 300 miliar. Investasi tersebut untuk beberapa portofolio diantaranya seperti reksadana, saham dan obligasi. Untuk reksanadana dengan jenis reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham.”Kami tak ada investasi langsung," kata Triny Talesu, Direktur Independen PADI dalam kesempatan yang sama.

Dari total dana kelola tersebut, porsi untuk reksadana mencapai 50%. Dia menyatakan, PADI sudah cukup lama berinvestasi di portofolio tersebut, sehingga bisa mengambil keuntungan melalui profit taking. "Itu kenapa dilaporan keuangan kami ada laba sekitar Rp 10 miliar untuk reksadana kemarin," katanya.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…