Dikelola Accor, Hotel Nikko Akan Berubah Jadi Pullman

NERACA

Jakarta - Accor, operator hotel terbesar di Asia Pasifik, dipastikan mengambil alih pengelolaan operasional Hotel Nikko Jakarta dan akan melakukan re-branding hotel tersebut menjadi Hotel Pullman Jakarta pada tanggal 19 Januari 2012.

“Inisiatif re-branding ini merupakan terobosan yang penting bagi Accor di Indonesia. Hal ini mencerminkan komitmen kami untuk mengembangkan brand upscale Accor di Indonesia serta untuk memperkokoh posisi Accor sebagai operator hotel internasional terkemuka yang mencakup seluruh segmen pasar di Indonesia,” ujar Vice President Accor Malaysia-Indonesia-Singapore Gerard Guillouet dalam keterangan tertulis yang diterima Neraca, Kamis.

Hotel Nikko Jakarta akan menjadi Hotel Pullman kedua di Jakarta, menyusul Pullman Jakarta Central Park yang telah diluncurkan pada November 2011 dan Pullman Bali Legian Nirwana yang diluncurkan pada bulan Februari 2011. Berkaitan dengan re-branding ini, Hotel Nikko Jakarta akan dijadwalkan untuk proses dekorasi ulang besar-besaran yang mencakup kamar-kamar hotel, lobi, restoran, serta penambahan ruangan meeting dan ballroom yang akan mampu mengakomodasi hingga 1.000 tamu untuk keperluan rapat, konvensi atau acara-acara lainnya.

Sebelumnya, Accor menag telah meluncurkan Hotel Pullman Jakarta Central Park (PJCP) yang berlokasi di Superblok Podomoro City, Jakarta Barat. Berokasi di pusat bisnis yang mudah diakses, Pullman, hotel bintang lima kedua di Indonesia milik Accor setelah hotel Pullman yang berlokasi di Bali ini membidik konsumen pelancong bisnis.

Pada saat pembukaan PJCP tersebut, Gerard Guillouet mengatakan, pemilihan lokasi di kawasan tersebut bakal memberikan kemudahan akses bagi industri, termasuk ke kawasan pusat bisnis di Jakarta Pusat. Selain itu, pemilihan lokasi di Central Park tersebut tidak lepas dari brand Accor di Asia Pasifik. “Pembukaan Pullman Jakarta Central Park sangat penting bagi kami karena brand Pullman adalah inti dari portofolio brand upscale Accor sekaligus brand yang tumbuh paling cepat di Asia Pasific,” kata dia di acara peluncuran Hotel Pullman Jakarta Central Park, di Jakarta, Rabu (16/11).

Menurut dia, pembukaan hotel tersebut tidak lepas dari ekspansi Accor di medio 2011 ini. “PJCP adalah hotel Pullman kedua yang dibuka tahun ini di Indonesia menyusul sukses peluncuran hotel Pullman di Bali bulan Februari. Pembukaan kedua hotel Pullman tersebut memperkokoh posisi kepemimpinan Accor sebagai operator hotel terbesar di Indonesia serta merefleksikan ekspansi agresif brand Pullman baik di Asia Pasifik maupun di Indonesia,” imbuhnya.

Terletak di Podomoro City, 25 menit dari bandara Soekarno Hatta, hotel ini terintegrasi dengan pusat perbelanjaan Central Park dan dengan akses yang mudah dari Sudirman Central Business District. Itulah sebabnya, kata Gerard, hotel ini ideal bagi para pelancong bisnis internasional dan domestik serta wisatawan. Dibangun sebanyak 27 lantai dengan superior room sebanyak 45 kamar, Pullman adalah satu-satunya upscale hotel di Jakarta Barat.

Sementara itu, General Manager PJCP Fabrice Mini menjelaskan, kendati baru diluncurkan, ia menargetkan pertumbuhan sebesar 70% sampai akhir 2011. “Kami percaya diri dengan pertumbuhan 70%. Keistimewaan kami dibanding yang lain salah satunya menyangkut keramahtamahan. Kami menawarkan konsep keramahtamahan yang unik melalui pusat perbelanjaan, perkantoran dan wisata hiburan yang terintegrasi. PJCP juga mengadopsi ciri khasnya di kamar-kamar hotel untuk menciptakan suasana yang terang,” ujar Mini.

Disinggung soal target pengunjung, managemen Pullman menegaskan, targetkan pengunjung dipatok 35% dari luar negeri seperti dari Singapura, Hong Kong, Australia, dan Malaysia. Sementara sisanya atau sekitar 65% untuk para pengunjung domestik. “Kami memiliki fasilitas hotel lengkap dan cocok bagi para pelancong wisata maupun pelancong bisnis. Kami menyediakan beragam hidangan internasional, termasuk. Tapi yang lebih penting, dan yang membedakan kami dengan yang lain adalah konektivitas. Kami berikan layanan internet nir-kabel secara gratis pada pengunjung,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…