Industri Kecil dan Menengah - Pengembangan IKM dengan Negara Anggota Colombo Plan

NERACA

Yogyakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) bersama dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Colombo Plan kembali menyelenggarakan program Kerja Sama Teknik Selatan-selatan dan Triangular (KSST) “Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry” Batch II.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan selama program, para peserta diberikan materi tentang pengembangan IKM dari aspek seperti kebijakan IKM, pengembangan kapasitas melalui kerjasama internasional dan kemitraan dengan IKM Indonesia, kawasan industri dan sentra IKM, One Village One Product (OVOP), pemberdayaan IKM di Yogyakarta, dan KUR sebagai akses pembiayaan untuk IKM. Selain itu, selama 2 hari peserta diajak melihat fasilitas litbang milik Kementerian Perindustrian di Yogyakarta yaitu Balai Besar Kulit Karet Plastik dan Balai Besar Kerajinan dan Batik. Di kedua tempat tersebut, peserta juga diberikan kesempatan menjajal kemampuan mereka melalui workshop produk kulit dan membuat Batik khas Yogyakarta.

"Observasi dan diskusi mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal juga menjadi agenda dalam program pelatihan ini. Selama 3 hari peserta melakukan kunjungan industri ke beberapa IKM yang memproduksi sarung tangan golf, alat mesin dan pertanian, produk kerajinan dari kulit, kerajinan anyaman rotan, makanan olahan ikan, Batik khas Yogyakarta peraih OVOP Bintang 5, dan kerajinan perak. Peserta juga diberi kesempatan untuk mengalami Jogja yang Istimewa dengan berkunjung ke Keraton Yogyakarta dan menyaksikan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Di akhir pelatihan, peserta diminta untuk membuat Action Plan yang dapat diimplementasikan untuk pemberdayaan IKM di negaranya masing-masing," ujar Gati di sela acara program Kerja Sama Teknik Selatan-selatan dan Triangular (KSST) “Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry” Batch II di Yogyakarta, Senin (31/7).

Lebih lanjut Dirjen IKM berharap program pelatihan ini dapat terus memberikan kontribusi pada penguatan kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta memperkuat persahabatan antara negara-negara Anggota Colombo Plan. Kepada para peserta diharapkan dapat saling bertukar pengalaman dan informasi mengenai industri kecil dan menengah sekaligus membuka kesempatan bermitra dengan IKM Indonesia.

"Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry merupakan program di bawah pilar Programme for Private Sector Development (PPSD) Colombo Plan. Program ini juga merupakan salah satu komitmen yang disampaikan Delegasi Indonesia pada forum pertemuan pejabat senior seluruh Negara anggota Colombo Plan “Colombo Plan Consultative Committee Meeting (CP-CCM) ke-45” yang diselenggarakan di Fiji pada tanggal 28 s.d. 30 September 2016. Program ini diadakan dalam 2 (dua) Angkatan/Batch," papar Gati.

Sekedar informasi, Batch I  telah diselenggarakan pada tanggal 24 – 28 Oktober 2016 di Bali yang diikuti oleh 19 peserta dari negara-negara anggota Colombo Plan antara lain Bhutan, Bangladesh, Fiji, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Pakistan, Papua Nugini, Malaysia, Laos, Thailand, Maladewa, dan Indonesia. Pada Batch II dibuka kesempatan bagi pelaku IKM di negara-negara anggota Colombo Plan untuk berpartisipasi, sehingga komposisi peserta tahun 2017 adalah 80 % aparat pemerintah dan 20 % pelaku IKM.

Indonesia mulai terlibat dalam kerjasama pembangunan internasional melalui Konferensi Asia Afrika yang pertama pada tahun 1955. Kerja Sama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) menjadi salah satu bentuk kerjasama Indonesia dalam pembangunan internasional yang membantu negara-negara berkembang lainnya dengan cara berbagi pengetahuan melalui mekanisme bilateral atau triangular. KSST Indonesia memberikan dukungan dalam bentuk proyek-proyek bantuan, dukungan peralatan, program magang, seminar/lokakarya, kunjungan belajar, pelatihan, dan pengiriman tenaga ahli.

Sejak Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia menjadi salah satu pemeran penting dalam pembangunan regional dan global. KSST Indonesia juga menjadi instrumen yang penting bagi kebijakan pembangunan bangsa dan tatanan dunia berdasarkan asas kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Visi KSST adalah kemitraan yang lebih baik demi kesejahteraan. (iwan)

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…