Suku Bunga Ditahan Dinilai Tepat

 

NERACA

 

Jakarta – Ketua Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menilai langkah Gubernur Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo ate sebesar 4,75% sudah cukup tepat. Menurut Halim, keputusan BI dengan mempertahankannya tentu dengan berbagai pertimbangan baik mikro maupun mako ekonominya. “Jika melihat kondisi saat ini tentu sudah tepat,” kata Halim di Jakarta, Kamis, (27/7). 

Halim sendiri melihat, kondisi saat ini masih dalam fase recovery dan membentuk pola curva “U”, sehingga sangat wajar jika level BI 7-day Reverse Repo Rate di pertahankan. “Namun dalam curva “U” juga diharapkan jangan terlalu lama,” jelasnya. Sekedar informasi, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang dipimpin Gubernur BI, Agus DW Martowardojo pada 19 dan 20 Juli 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,75 persen.

Adapun suku bunga Deposit Facilitydan Lending Facility masing-masing sebesar 4 persen dan 5,5 persen, yang berlaku efektif 21 Juli 2017. Direktur Departemen Komunikasi BI, Arbonas Hutabarat mengatakan, keputusan BI tersebut konsisten dengan upaya Bank Sentral dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mendorong proses pemulihan perekonomian domestik.

Namun demikian, bank sentral tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik yang bersumber dari global maupun domestik. Dari sisi global, kata dia, terkait dengan perkembangan kebijakan di AS seperti rencana The Fed untuk mengurangi balance sheet-nya, merupakan sejumlah risiko yang perlu tetap diwaspadai. “Dari sisi domestik, beberapa risiko yang tetap perlu diwaspadai adalah dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi serta berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan,” ujarnya beberapa hari lalu.

Standard Chartered memperkirakan hingga akhir tahun 2017, Bank Indonesia (BI) tetap akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen. Meskipun pada semester II-2017 pemerintah akan menghadapi tekanan inflasi mendekati akhir tahun di level 4,3 persen secara year on year (yoy) "BI kemungkinan besar tidak akan mengubah policy rate di semester dua. Bank (Stanchart) memprediksi Bl akan mempertahankan tingkat pinjaman 7 Days Reverse Repo Rate (7D-Reverse RR) pada angka 4,75 persen sampai dengan akhir 2017," kata Ekonom Senior Standard Chartered, Aldian Taloputra.

Menurut Aldian alasan BI mempertahankan suka bunga acuan karena adanya ketidakpastian kondisi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat BI lebih berhati-hati untuk menentukan sikap dan mengambil keputusan.

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…