Penjualan Tumbuh 13,40% - Telkom Raup Laba Bersih Rp 12,109 Triliun

NERACA

Jakarta –Meningkatnya pertumbuhan pasar layanan data, memacu performance kinerja keuangan emiten operator telekomunikasi ikut terkerek naik. Tengok saja, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai leader market mencatat pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sekitar 21,94% atau menjadi Rp12,109 triliun pada paruh pertama tahun 2017, dibandingkan priode yang sama tahun lalu yang hanya Rp9,926 triliun.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (27/7), perseroan mengungkapkan, pencapaian tersebut ditopang oleh penjualan dan pendapatan usaha yang mencapai Rp64,0211 triliun atau lebih besar 13,40% dari periode serupa tahun lalu sekitar Rp56,454 triliun. Telkom juga berhasil mengantongi pendapatan lainnya selama enam bulan pertama tahun ini sekitar Rp602 miliar atau 2,03% dari kurun waktu serupa tahun sebelumnya sebesar Rp590 miliar.

Pada semester pertama 2017, Telkom mampu menekan laju kerugian lainnya lebih dari delapan kali lipat atau menjadi Rp9 miliar dari posisi serupa tahun sebelumnya sebesar Rp170 miliar. Selain itu, perusahaan BUMN dengan kode emiten TLKM ini mampu mengantongi laba dari operasi yang dilanjutkan sepanjang semester I 2017 sebesar Rp17,495 triliun atau naik 19,31% dari posisi serupa tahun lalu sebesar Rp14,663 miliar.

Sementara total aset Telkom di semester pertama tahun ini mencapai Rp177,834 triliun atau sedikit lebih rendah dari posisi 2016 yang tercatat Rp179,611 triliun. Belum lama ini, Fitch Rating menegaskan rating TLKM di peringkat BBB- dengan outlook positif. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan Fitch di antaranya lantaran Telkom dianggap memiliki peran yang strategis sebagai operator yang menguasai hampir seluruh basis pelanggan seluler yang ada di Indonesia.

Fitch Rating berharap pertumbuhan pendapatan single digit dan margin EBITDA di kisaran 50%, yang didukung oleh inisiatif monetisasi data melalui pengurangan harga mobile data dan harga rasional pada segmen fixed broadband. Selain itu, Fitch juga memperkirakan bahwa TLKM akan memperoleh arus kas yang berasal dari operasi sebesar Rp 40 triliun hingga Rp 42 triliun. Meski demikian fitch masih meragukan bahwa pendapatan tersebut dapat menutupi anggaran belanja modal dan juga komitmen dividen.

Belanja modal dan juga pendapatan menurut fitch juga akan lebih stabil ditopang oleh investasi dalam jaringan LTE yang mengimbangi ekspansi fiber broadband. Sebagai informasi, saat ini Telkom tercatat sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana perusahaan plat merah ini mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 455,62 triliun. Telkom juga berhasil menggeser posisi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), yang melorot ke posisi ketiga dengan kapitalisasi pasar Rp 446,66 triliun.

Kepala Riset BNI Sekuritas, Norico Gaman berpendapat, investor memburu saham TLKM lantaran kinerja perusahaan ini terus membaik. Hal ini tercermin dari angka pembagian dividen yang terus meningkat setiap tahun.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…