Viral Marketing

Seorang pakar marketing memprediksikan bahwa viral marketing dan product placement akan terus menanjak di tahun 2012. Dan pada saat yang bersamaan, metode-metode iklan tradisional akan menurun.

‘Periklanan mahal dengan metode tradisional tak lagi efektif terutama dengan segala kerepotannya begitu juga dengan makin maraknya penggunaan teknologi seperti perekam video digital yang bahkan bisa memblokir iklan agar tidak terlihat sama sekali, dan hasilnya pun kurang memuaskan karena lebih sedikit diserap oleh konsumen,’ ungkap Seethu Seetharaman, dosen pengajar Marketing Washington University, St. Louis, USA.

Keberhasilan kampanye iklan efektif yang murah dan dirancang dengan cerdas menunjukkan bahwa kampanye promosi berpengaruh tinggi atau berbiaya rendah akan terus naik daun. Product placement, meskipun sudah ada lumayan lama, akan terus berlanjut untuk mendapatkan popularitas yang sama, paparnya.

Film Transformer 3 mencetak rekor bahkan dalam standar Hollywood sehubungan dengan jumlah merek yang ditempatkan dalam film, lanjut Seetharaman.

Jejaring sosial juga tak kalah penting di tahun 2012. Ia akan memainkan peran penting dalam pengembangan produk sebagaimana dalam periklanan. Crowdsourcing dapat kita lihat modelnya pada Threadless.com sebagai pionirnya. Di sana, pelanggan bisa mendesain dan memilih desain produk baru yang memungkinkan mereja untuk bertanggung jawab secara aktif proses pengembangan produk baru, dripada bereaksi terhadap konsep produk yang dikembangkan tim.

Contoh pengembangan produk ini sudah berpindah pasar informasi seperti Huffington Post dan kini bergerak ke produk mahal seperti furnitur dan mobil, meskipun hanya untuk pasar target terbatas, Seetharman menyatakan.

Dengan meledaknya jumlah ponsel pintar, kampanye akar rumput cepat dicatat oleh orang dan kemudian dipublikasikan di YouTube dalam waktu singkat yang kemudian membuat kampanye gerilya ini makin menyebar luas, lanjutnya. Ia menekankan tren promosi gerilya seperti ini akan terus merebak di tahun 2012.

Istilah viral marketing dipopulerkan oleh Tim Draper dan Steve Jurvetson dari perusahaan venture capital, Draper Fisher Jurvetson pada 1997 untuk menjelaskan kesuksesan marketing Hotmail sebagai email provider. Viral dalam tinjauan marketing adalah terjadinya suatu tindakan baik kepada objek atau suatu pola pikir, sehingga memiliki kemampuan untuk menyebar dan menduplikasikan diri atau mengubah objek atau pola pikiran sehingga semakin menyerupai viral object ketika berinteraksi dengan viral object tersebut. Dimana penyebaran ini bersifat eksponensial dan membentuk pola penyebaran virus biologis atau epidemic.

Menurut Ferrel, Hartline dan Lucas (2004:106) adalah An electronic form of word of mouth
communication
(sebagai suatu bentuk elektronik dari komunikasi dari mulut ke mulut).

Menurut Armstrong dan Kotler (2004:90) Viral Marketing adalah:

Viral marketing is the Internet version of word-of-mouth marketing, that involves creating an E-Mail message or other marketing event that is so infectious that customers will want to pass it along to their friend (versi internet dari penggunaan pemasaran dari mulut ke mulut, yang sangat berhubungan dengan menciptakan E-Mail atau acara pemasaran yang sangat menular sehingga pelanggan mau menyampaikannya kepada teman mereka).

Menurut Turban (2004:193) Viral Marketing :

Viral marketing is Word-of-mouth marketing by which customer promote a product or service by telling other about it (Viral Marketing adalah pemasaran dari mulut ke mulut dimana pelanggan mempromosikan sebuah produk atau jasa dengan cara menceritakan kepada orang lain).

Pengertian Viral Marketing menurut Arifin (2003:115) adalah suatu program yang dirancang seperti virus dan berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas. Sedangkan pengertian Viral Marketing menurut Wiranaga (2002:95) Viral marketing merupakan perkembangan dari sistem direct selling dengan cara memberikan imbalan yang khusus dengan bentuk menyerupai Network Marketing atau Multi Level Marketing. Yang membedakan antara Viral Marketing dengan Multi Level Marketing terletak pada variabel produk, perusahaan, harga, sistem bonus, iuran, target belanja dan berbagai syarat lainnya.

Viral marketing saat ini adalah promosi dari mulut ke mulut dalam format elektronik. Dimana viral marketing adalah strategi maketing yang berkaitan dengan menciptakan pesan online yang original dan cukup menghibur yang mendorong consumer untuk menyampaikan pesan itu ke konsumen lainnya, menyebarkan pesan didalam web seperti virus secara gratis tanpa membebani si pengiklan (Howard, para. 1).

Viral marketing saat ini secara umum sangat bergantung pada teknologi internet, dimana konsumen sangat memahami penggunaan internet dan menggunakan internet sebagai sarana berkomunikasi sehari-hari.

Viral marketing dan viral advertising mengacu pada teknik-teknik marketing yang menggunakan social networks yang sudah ada untuk meningkatan brand awareness melalui proses self-replicating viral processes dimana penyebarannya dapat dianalogikan seperti pola penyebaran virus biologis maupun virus komputer. Sehingga viral marketing dapat disebut juga fenomena marketing yang memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk menyebarkan pesan-pesan marketing secara sukarela.

Kriteria pendukung yang harus diperhatikan dalam Viral marketing menurut Wiranaga (2003:97) adalah sebagai berikut:

  1. Produknya berkualitas dan memang diperlukan oleh konsumen, bukan produk yang mengada-ada, atau terlalu asing bagi konsumen, apalagi yang masih kontroversial.
  2. Harga produk bersaing dengan merek lain di toko atau di supermarket pada umumnya.
  3. Program yang ditawarkan kepada konsumen bersifat sederhana dan mudah dimengerti.
  4. Memberikan bonus minimal enam level, agar bisa mendapatkan bonus yang berarti.
  5. Bonus bersifat residual, bukan hanya satu kali saja tapi berkelanjutan sesuai dengan

penghasilan perusahaan penyelenggara program.

  1. Tidak ada target menjual atau target point apapun, apalagi target penjualan downline.
  2. Tidak ada syarat jumlah downline ataupun jabatan downline.
  3. Tidak ada syarat pembayaran kepersertaan, biaya pendaftaran, atau syarat iuran apapun.
  4. Tidak ada diwajibkan ikut seminar atau pelatihan tertentu dalam bentuk apapun.

10.  Syarat belanja sesuai dengan kebutuhan wajar sebagai konsumen.

11.  Pengorbanan maksimal anda hanyalah mengganti merek dari yang biasa ke merek yang memberikan program

Kelebihan dan Kelemahan Viral Marketing :

Kelebihan utama viral marketing menurut Richardson (10) :

− Internet telah menyatukan jutaan orang didunia cukup hanya dengan menekan tombol.
− Cepatnya penyebaran informasi melalui internet tidak bisa dibandingkan dengan sarana informasi lainnya. Pengaruh eksponen internet sangat unik. Hanya dalam hitungan detik,
sebuah pesan bisa dibaca oleh banyak orang di seluruh dunia.

− Kekuatan viral marketing membuat biaya yang dikeluarkan untuk menyebarkan informasi itu sangat kecil. Misalnya Hotmail yang hanya mengandalkan modal sebesar $500.000 bisa menarik lebih dari 10 juta pengguna alamat hotmail dalam satu tahun. Setiap pengguna hanya menyisihkan uang dibawah 5 sen.

− Viral marketing mempunyai korelasi dengan merk yang sudah terkenal, penggunaan website dan kesetian pelanggan. Hal ini disebabkan oleh proses referal yang terdapat pada hubungan yang berlandaskan atas rasa percaya.

− Viral marketing memberikan kredibilitas instan pada perusahaan atau produk dan pengguna jasa marketing yang paling ramah melalui pengiriman pesan.

− Viral marketing bisa diukur, menawarkan kesempatan pada marketer untuk melacak dan menganalisa keefektifan kampanye yang sudah dilakukan.


Kelemahan viral marketing:

− Ketergantungan pada triggers (pemicu utama viral marketing yang dapat terdiri dari berbagai media). Tanpa pemicu yang mampu menarik minat konsumen, pesan yang disebarkan tidak akan melalui proses replikasi dan akan mati.

− Sangat susah untuk dikontrol, dengan proses replikasi yang cepat dan penyebaran yang luas, menyebabkan perusahaan atau ahli pemasaran kehilangan kontrol akan isi pesan yang disampaikan.

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…