Perusahaan Jerman Berminat Investasi Rp1,5 triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang produk kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods/FMCG) untuk berinvestasi sekitar 100 juta euro (setara Rp1,5 triliun).

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong di Jakarta, Rabu, mengatakan minat tersebut disampaikan langsung ke Presiden Jokowi saat pertemuan bisnis dengan 11 perusahaan besar Eropa di Hamburg, Jerman, beberapa waktu lalu. Pertemuan bisnis itu merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke Berlin, April 2016 untuk mengunjungi Kanselir Jerman Angela Merkel.

Perusahaan-perusahaan yang hadir dalam pertemuan terdiri atas berbagai macam sektor mulai dari sistem pertahanan, pembangkit listrik, infrastruktur, transportasi hingga kosmetika. "Satu perusahaan besar di bidang FMCG ini menyampaikan ke bapak Presiden bahwa mereka akan menjalankan investasi lanjutan dengan nilai 100 juta euro. Kalau pabriknya jadi, akan menghasilkan pendapatan ekspor hingga 1 miliar euro," katanya.

Tom, sapaan Thomas, menuturkan saat ini pemerintah tengah menekankan dua aspek dalam strategi realisasi investasi, yakni kuantitas dan kualitas. Ia mengakui, kuantitas investasi bisa diraih dari penanaman modal Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok. Namun, secara kualitas, investasi dari Eropa dan Amerika Serikat lebih mumpuni. "Saya selalu sangat menghargai investasi dari Eropa dan AS karena kualitasnya sangat tinggi," ujarnya.

Tom juga mengatakan investasi dari Eropa maupun AS memiliki model vokasional atau pelatihan keterampilan yang sangat cocok diterapkan di Tanah Air. "Sejak dua tahun lalu Pak Presiden mengganggap model yang sangat bagus itu adalah Jerman karena model vokasi, pelatihan keterampilan termasuk sistem magang dan sistem pendidikan permesinan dan tekniknya," katanya seraya menyiratkan penantian realisasi investasi dari benua itu.

 

 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…