Bulog DKI Jakarta-Banten Siap Tampung Jagung Petani

Bulog DKI Jakarta-Banten Siap Tampung Jagung Petani 

NERACA

Lebak - Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta-Banten siap menampung produksi jagung petani Provinsi Banten guna mendukung swasembada pangan.

"Kita sudah menampung jagung petani Banten sebanyak 40 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Divre DKI Jakarta-Banten Mansur saat menghadiri panen perdana jagung di Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Rabu (26/7).

Perum Bulog berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan yang digulirkan Kementerian Pertanian dengan menampung produksi jagung petani. Saat ini, produksi jagung di Provinsi Banten luar biasa dengan tanam sekitar 87 ribu hektare melalui program upaya khusus jagung.

Bahkan, diantaranya Kabupaten Lebak seluas 30.000 hektare, sehingga kebutuhan jagung bisa terpenuhi untuk kebutuhan nasional. Karena itu, Perum Bulog siap menampung produksi jagung petani dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp3.150 per kilogram dengan kadar air 15 persen."Kami minta petani terus mengembangkan tanaman jagung karena Bulog siap menampung produksi jagung itu," ujar dia.

Menurut dia, saat ini andalan jagung di Provinsi Banten yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang karena didukung lahan luas. Mereka petani bisa mengembangkan tanaman jagung di lahan milik, Perum Perhutani, PTPN juga lahan-lahan tidur lainnya. Selain itu juga gerakan penanaman jagung melibatkan stakeholder TNI, Bulog, PTPN dan Perum Perhutani.

Saat ini, ujar dia, produksi jagung di Perum Bulog DKI Jakarta-Banten sudah mencapai 40 ribu ton dan kemungkinan akhir Desember 2017 terus bertambah."Kami yakin tingkat pendapatan petani jagung meningkat sehingga kehidupan mereka lebih sejahtera," kata dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pemerintah daerah terus menjalin kerja sama dengan perusahaan ternak maupun Perum Bulog untuk menampung jagung petani. Saat ini, petani Kabupaten Lebak mendapat bantuan program upsus seluas 30.000 hektare. Namun, realisasi tanam hingga saat ini mencapai 3.600 hektare dan sisanya seluas 26.000 hektare belum terealisasikan.

Diperkirakan gerakan tanam jagung dilanjutkan pada September mendatang karena curah hujan dipastikan meningkat. Mereka petani menerima bantuan program upsus jagung sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare. Ant

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…