Kinerja Kurang Kinclong - Perolehan Laba Bank Ina Anjlok 41,95%

NERACA

Jakarta – Pencapaian kinerja keuangan PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) di paruh pertama tahun ini, diluar ekspektasi pelaku pasar. Pasalnya, perseroan membukukan laba turun sebesar 41,95% hingga 30 Juni 2017 dibandingkan laba Rp12,06 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, pendapatan bunga neto naik menjadi Rp61,18 miliar dari pendapatan bunga neto Rp48,59 miliar dan pendapatan operasional lainnya naik jadi Rp4,88 miliar dari Rp2,84 miliar. Beban operasional lainnya naik tajam menjadi Rp56,71 miliar dari Rp35,69 miliar dan laba seelum pajak turun jadi Rp9,35 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya sebesar Rp15,73 miliar. Total aset bank ini hingga 30 Juni 2017 mencapai Rp2,85 triliun naik dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang mencapai Rp2,35 triliun.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp 33 miliar atau mengalami kenaikan 80,92% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan laba ini salah satunya dari pendapatan bunga dari penyaluran kredit. Sampai akhir 2017, perseroan menargetkan penyaluran kredit bisa mengalami kenaikan 15,94% secara yoy menjadi Rp 1,6 triliun.”Kami juga menargetkan NPL sampai akhir 2017 bisa mengalami penurunan,” ujar Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina.

Perseroan menargetkan penurunan non-performing loan (NPL) mampu ditekan ke level 2% pada 2017. Setelah sebelumnya, perseroan sempat mencatatkan NPL yang tinggi pada 2016 menjadi 3,14% dari tahun sebelumnya 0,21% pada tahun lalu. Disebutkan, Bank Ina Perdana bakal menyiapkan strategi untuk menekan NPL. diantaranya dengan menggunakan dana segar dari hasil right issue untuk menambah portofolio di obligasi pemerintah, sertifikasi Bank Indonesia (BI) dan time deposite dari negotiable certificate of deposit (NCD) bank pemerintah.

Sampai kuartal 1 2017, NPL Bank Ina tercatat 3,77% atau naik cukup tajam 1151bps secara yoy dari periode sama 2016 sebesar 0,39%. Kenaikan ini salah satunya disebabkan karena debitur di perusahaan pembiayaaan. Menurut Edy, untuk meningkatkan kinerja 2017 bank akan membeli surat utang seperti obligasi dan NCD dari bank pemerintah. Hal ini untuk menjaga likuiditas bank seiring dengan persaingan kedepan yang semakin ketat.

Selain itu bank akan menjaga debitur agar tidak lari ke bank lain yang memberi bunga rendah dan penawaran plafon lebih besar. Oleh karena itu bank akan meningkatkan layanan seperti upgrade core banking, digital banking, akun virtual, uang elektronik dan laku pandai. Dengan rights issue yang dilakukan pada awal Maret 2017 lalu, bank sudah masuk ke dalam BUKU II dengan modal inti sebesar Rp 1,1 triliun. Sampai akhir tahun diharapkan modal inti bank bisa mencapai Rp 1,43 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…