Ekspansi Pasar Indonesia - Stern Resources Berniat Cari Modal di Bursa

NERACA

Jakarta – Ajakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) agar perusahaan asing listing di pasar modal, direspon langsung oleh perusahaan properti asal Amerika Serikat (AS) Stern Resources. Pasalnya, perusahaan properti ini berencana ekspansi ke Indonesia.

CEO Stern Resources, Hartadinata Harianto mengatakan, pihaknya tertarik masuk ke pasar Indonesia setelah sukses membangun perusahaan real estate dan health care di negeri Paman Sam. "Kami lagi planing membuat rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia," ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/7).

Ekspansi di pasar Indonesia tidak hanya membangun saja, pihaknya juga akan melakukan akuisisi rumah sakit dan klinik. Dirinya mengungkapkan bahwa ekspansi usaha di bidang rumah sakit maupun real estate tengah dijajaki di pasar Indonesia karena pasar Indonesia dinilai menjadi pasar yang cukup menarik.”Rumah sakit yang kita were looking to growth lewat akuisisi dan juga lewat build development. Sementara masih kosong di Indonesia, makanya kita masih mau move sekarang," katanya.

Pihaknya pun, merasa optimis untuk menatap pasar di Indonesia seiring melihat kondisi perekonomian serta iklim investasi yang memadai di dalam negeri. "Kami mencoba untuk selalu optimis dengan semua bisnis yang kami punya," tukasnya.

Selain itu Stern Resources juga akan melakukan investasi di bidang real estate. Namun, dirinya belum bisa merinci rencana tersebut, sebab perusahaan saat ini masih di AS dan belum masuk ke Indonesia. Meskipun demikian, Hartadinata mengaku sudah merencanakan untuk mencari modal di BEI. Untuk itu, saat ini, Hartadinata beserta managing director of Stern Resources melakukan komunikasi awal dengan pejabat BEI. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan beberapa komunikasi dengan pengusaha-pengusaha Indonesia. "Rencananya dalam dua sampai tiga tahun ke depan kami akan IPO," katanya.

Sementara Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan membenarkan, Stern Resources berencana masuk ke pasar Indonesia yang potensial dan berencana memulai investasinya di Indonesia. Menurut Nicky, Indonesia merupakan negara pertama yang dijajaki perusahaan tersebut dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. "Hal ini tentunya karena potensi pasar Indonesia yang besar di mana populasinya terbesar ke-4 di dunia,"jelasnya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…