NERACA

Jakarta – Menawarkan keunggulan yang lebih efisiensi, tepat sasaran dan paling cocok untuk para pencari dunia kerja dan juga sebaliknya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, aplikasi atau platform pencarian kerja digital YesJob menjadi solusinya. Aplikasi kerja semacam ini merupakan inovasi menarik dalam hal perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Cara digital juga telah menggeser iklan lowongan pekerjaan dari media cetak dan media online.

Pemberi kerja tidak perlu pasang iklan lowongan. Hal ini tentu bisa mengurangi cost perusahaan. Cara ini juga memberi keuntungan bagi pencari kerja, karena mereka bisa lebih mudah mencari dengan gratis. Tidak perlu datang ke bursa kerja yang berbayar atau membeli koran untuk menjadi lowongan kerja.

Pemilik aplikasi juga bisa mempermudah seleksi. Sehingga mengurangi kerja divisi HRD perusahaan.”Sebagai contoh, untuk satu lowongan pekerjaan level pemula, sebuah perusahaan bisa menerima ratusan hingga ribuan lamaran. Proses rekrutmen dapat berjalan hingga berbulan-bulan untuk benar-benar mendapat kandidat yang cocok dan diinginkan. Berdasarkan pengalaman saya. mencari orang yang tepat menjadi tantangan bagi hampir setiap bisnis di Indonesia" ungkap Harry Sasongko, Senior Advisor YesJob di Jakarta, Rabu (26/7).

Metode ini dirasa tidak begitu efektif untuk pelamar dan pencari kerja, sehingga James Umpleby, Founder dan Chief Executive Officer of YesJob, sekaligus Executive Headhunter di Jakarta, membuat inovasi baru untuk mengefesiensikan sistem serta membantu menurunkan angka pengangguran. Melalui aplikasi YesJob, yang berbasis teknologi algoritma DRIve (Digital Recruitment Disruptive Technology), yang nantinya para pelamar atau pemberi kerja akan diminta membuat digital CV atau lowongan pekerjaan, yang nantinya sistem akan mencari dan menyesuaikan antara pencari kerja dan pelamar.

Sehingga pemberi dan pelamar kerja tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencari atau menemukan pekerja yang cocok.