Nunggak Listing Fee, Saham BTEL Disuspensi

Emiten telekomunikasi milik Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih dihentikan sementara atau suspensi perdagangan sahamnya di Bursa Efek Indonesia lantaran belum membayar biaya pencatatan tahunan atau annual listing fee berikutnya dendanya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

BEI menyatakan, batas akhir bagi emiten untuk membayar kewajibannya adalah pada 30 Juni 2017. Namun, BTEL belum memenuhi kewajiban tersebut. Akhirnya, mulai sesi pertama perdagangan pada 3 Juli lalu, BEI menjatuhkan suspensi atas saham BTEL di pasar reguler dan pasar tunai.

Sejatinya, BTEL pernah melontarkan rencana aksi untuk memulihkan kondisi keuangannya. Emiten kelompok usaha Bakrie ini berniat menjajal bisnis mobile virtual network operator (MVNO). Dengan konsep ini, BTEL tak perlu membangun atau memiliki jaringan telekomunikasi sendiri, tapi bisa bekerja sama dengan pemilik jaringan lainnya.Namun tak ada kabar lagi terkait dengan rencana itu.

Analis First Asia Capital, David Sutyanto menilai, dengan kondisi saham BTEL saat ini, pihak yang paling dirugikan adalah investor publik. Selain itu, investor tak bisa berbuat banyak lantaran bisnis BTEL macet.  Setelah suspensi disematkan pada BTEL, investor kesulitan menjual sahamnya di pasar reguler dan tunai. Investor harus bertransaksi di pasar negosiasi. Menurut David, otoritas BEI punya hak untuk melakukan delisting paksa atas saham BTEL. "Tapi harus diberi kesempatan terlebih dulu, seperti halnya MDRN (PT Modern International Tbk)," ungkap dia.

Atas kasus ini, David menyarankan investor cermat memilih saham. Sebaiknya hindari saham yang sudah mencatatkan kerugian, apalagi sampai bertahun-tahun. Di kuartal III-2016, BTEL menderita kerugian Rp 751 miliar.

BERITA TERKAIT

Segar Kumala Berniat Bagi Dividen Rp23

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas pencapaian positif kinerja keuangan di 2023, PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) berencana…

Laba Bersih MNC Energy Terkoreksi 31,5%

Laba bersih PT MNC Energy Invesment Tbk (IATA) mencatatkan laba bersih US$26,378 juta atau turun 31,5% dibanding tahun 2022 mencapai…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI

Segar Kumala Berniat Bagi Dividen Rp23

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas pencapaian positif kinerja keuangan di 2023, PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) berencana…

Laba Bersih MNC Energy Terkoreksi 31,5%

Laba bersih PT MNC Energy Invesment Tbk (IATA) mencatatkan laba bersih US$26,378 juta atau turun 31,5% dibanding tahun 2022 mencapai…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…