Pasar Ekspor Ke Korsel Meningkat - Laba Resources Alam Indonesia Tumbuh 17%

NERACA

Jakarta - Emiten tambang PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencatatkan penurunan penjualan di paruh pertama 2017. Meski begitu, perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 17%. Disebutkan, penjualan semester pertama 2017 turun 21,5% year-on-year (yoy) menjadi US$ 38,06 juta.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, kontribusi terbesar dari penjualan perusahaan datang dari ekspor batubara. KKGI berhasil mencatat hasil penjualan ekspor batubara sebesar US$ 36,11 juta, atau setara 94,88% dari total penjualan perusahaan. Nilai ekspor terbesar didapat perusahaan dari penjualan ke Korea Selatan (Korsel) yaitu sebesar US$ 16,1 juta.

Penurunan penjualan pada periode ini dibarengi dengan penurunan beban pokok penjualan dan beban operasi. Di semester pertama 2017, beban pokok penjualan perusahaan berkurang 32,1% menjadi US$ 25,65 juta. Sedangkan beban operasi perusahaan susut dari US$ 5,13 juta menjadi US$ 3,41 juta di semester pertama tahun ini. Lalu laba kotor perusahaan naik 15,77% menjadi US$ 12,4 juta pada enam bulan pertama 2017. Sehingga pada semester pertama tahun ini, perusahaan berhasil membukukan laba sebesar US$ 7,01 juta, meningkat 17% dibanding semester pertama 2016 sebesar US$ 5,8 juta.

Pada tahun 2017, Direktur Utama KKGI, Pintarso Adjianto pernah bilang, perusahaan berencana menambah pengiriman batu bara khususnya ke Kamboja dan Korea Selatan. Untuk Kamboja, pada tahun ini perseroan menargetkan dapat melakukan penjualan sebanyak 300 ribu-400 ribu ton.”Terkait market, kami ada juga yang baru seperti Kamboja. Ke Kamboja, kami sih sudah mulai melakukan pengiriman batu bara sejak delapan bulan lalu. Tahun ini akan kami tingkatkan. Ya mudah-mudahan di Asia Tenggara semakin banyak pasar baru," tegas Pintarso.

Untuk mendukung produksi perusahaan pada tahun ini, Pintarso mengungkapkan, perusahaan telah mencanangkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 1,5 juta. Dana itu, recnananya akan dipergunakan untuk perbaikan alat infrastruktur yang mengalami kerusakan.”Kami akan gunakan dana itu untuk membeli alat-alat serta menggantikan alat yang telah rusak. Hal itu guna memudahkan perusahaan dalam memproduksi batu bara,”ungkapnya.

Kemudian soal buyback saham, kata Pintarso, perseroan telah melakukan pembelian kembali saham (buyback) sejak tanggal 2 Maret 2017. Aksi korporasi dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas saham KKGI di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun sayangnya, perusahaan tidak menyebutkan secara gamblang berapa banyak serta harga saham KKGI yang sudah di buy back sejak tanggal 2-27 Maret 2017. “Kami sudah lakukan buy back, tapi jumlahnya belum bisa kami sampaikan, tunggu laporannya nanti. Kami akan laporkan aksi buy back setiap 6 bulan sekali,"tuturnya.

Adapun penjualan ekspor masih akan menjadi penyumbang terbesar pada tahun 2017. Di mana saat ini sekitar 98% batu bara perusahaan dijual untuk pasar luar negeri seperti China (77%), Korea (12%), India (5%), dan negara lainnya (6%).

BERITA TERKAIT

Kelompok Tani Karamunting Sukses Produksi Madu Kelulut

Anggota Kelompok Tani Karamunting menuangkan madu kelulut ke dalam kemasan usai dipanen di Hutan Kota Pendidikan Telaga Sari, Balikpapan, Kalimantan…

Penukaran Uang Rupiah di Bank Muamalat

Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indra Falatehan (kiri) dan Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji (kanan) berfoto bersama masyarakat…

TMAS BAGIKAN DIVIDEN

Dari kiri ke kanan. Komisaris Independen PT TEMAS Tbk, Alfred Natzir, Komisaris Utama Harto Khusumo, Komisaris Independen Theo Lekatompessy, Direktur…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

Kelompok Tani Karamunting Sukses Produksi Madu Kelulut

Anggota Kelompok Tani Karamunting menuangkan madu kelulut ke dalam kemasan usai dipanen di Hutan Kota Pendidikan Telaga Sari, Balikpapan, Kalimantan…

Penukaran Uang Rupiah di Bank Muamalat

Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indra Falatehan (kiri) dan Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji (kanan) berfoto bersama masyarakat…

TMAS BAGIKAN DIVIDEN

Dari kiri ke kanan. Komisaris Independen PT TEMAS Tbk, Alfred Natzir, Komisaris Utama Harto Khusumo, Komisaris Independen Theo Lekatompessy, Direktur…