Regulator Godok Formula Rujukan Tarif Data Internet

NERACA

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan menggodok formula rujukan tarif data internet sehingga industri dapat berkelanjutan dan sehat, sementara masyarakat juga mendapatkan pelayanan yang baik dengan tarif terjangkau.

"Pemerintah tidak akan menetapkan angka, angka itu, misalkan, berapa rupiah per megabytenya, tetapi yang pasti kita akan buatkan rujukan, rujukan itu semacam formula," katanya di Kompleks Gedung DPR RI Jakarta, disalin dari Antara.

Pihaknya akan mengundang berbagai pihak baik operator, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), badan perwakilan masyarakat sebagai konsumen seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Badan Nasional Perlindungan Konsumen, dalam menyusun formula tersebut.

"Nanti kita perhatikan komponennya seperti apa, 'yield' yang pantas-pantas seperti apa, tapi formula sifatnya. Formula itu, ya, rumusan, nanti silakan bermain, selebihnya nanti bagaimana menjaga kompetisi," katanya.

Menkominfo, memastikan pihaknya tidak akan menetapkan angka tarif batas bawah karena pemerintah tetap menginginkan adanya pilihan di masyarakat baik layanan maupun harga. "Terserah masyarakat nanti, tapi juga saya minta masyarakat jangan mau murah-murahan sampai gratis, nanti murah-murahan sampai gratis siapa yang membangun siapa yang memelihara jaringan, kalau jaringannya 'ga' bagus, yang 'complain' pengguna juga 'kan?" katanya.

Selain itu, industri seluler berbeda dengan industri lainnya seperti di perhubungan yang ditetapkan tarif batas bawah karena untuk keselamatan penumpang, katanya. "Kalau tarif bawah seperti di 'airline' itu tidak bisa, karena ada biaya keharusan yang namanya biaya keselamatan, contoh ban pesawat itu dipakai berapa kali 'take off' berapa kali 'landing', di seluler 'kan 'ga' ada," katanya.

Sebelumnya, Indosat telah mengirimkan surat kepada Kementerian Kominfo dan mengusulkan agar pemerintah membuat regulasi tarif batas bawah dalam layanan data karena mekanisme pasar tidak berjalan normal sehingga industri tidak sehat dan sulit untuk mengembangkan diri.

Sebelumnya, Perusahaan penyedia telekomunikasi Indosat Ooredo menilai persaingan tarif layanan data internet seluler yang semakin murah antaroperator telekomunikasi akan berdampak menurunnya kualitas layanan data dan ini akan dirasakan langsung konsumen.

CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli mengatakan saat ini operator telekomunikasi berlomba menjual layanan data dengan tarif di bawah biaya produksi secara terus menerus akibat tekanan persaingan bebas tanpa regulasi batas bawah tarif layanan data.

"Yang akan kacau kualitas dulu, investasi perusahaan akan dikurangi. Proses industri mati akan panjang bertahun-tahun dan akan banyak korban. Yang pertama kali terkena imbas pada pengguna," kata Alexander.

Ia menjelaskan saat ini operator saling menjual data dengan harga di bawah biaya produksi dan berpotensi mematikan industri telekomunikasi secara perlahan jika pendapatan kian menurun akibat dampaknya tarif murah yang tidak seimbang dengan pengeluaran (cost).

Kegiatan penyediaan layanan menjadi tidak memadai sehingga mengurangi kemampuan operator untuk mempertahankan kualitas layanan, apalagi memperluas layanan. Dalam surat pengajuan batas bawah tarif layanan data yang dilayangkan dari pihak Indosat Ooredo kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indosat mengusulkan operator diwajibkan untuk menghitung "yield data" (total pendapatan data dibagi dengan total trafik data) selama satu kuartal dan melaporkannya kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Dengan adanya aturan batas bawah, yield operator akan membaik dan berdampak pada perbaikan kinerja operator yang akan meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk pendapatan pajak maupun bukan pajak. "Yang terpenting adalah terjaganya keberlangsungan layanan bagi masyarakat," katanya.

Sejak surat pengajuan tersebut dilayangkan pada Senin (17/7), Alex meyakini operator lain mendukung intervensi pemerintah untuk batas bawah tarif layanan data. "Yang saya dengar Hutchison (Tri Indonesia) menyambut, Smartfren juga sudah oke, Telkomsel karena tarifnya yang paling tinggi kelihatannya juga akan support," kata Alex.

Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB, Muhammad Ridwan Effendi berpendapat bahwa tarif internet di Indonesia masih tergolong terendah di dunia. Ia mencontohkan, di Amerika Serikat tarif internet dengan kuota paket 8 Giga Byte mencapai sekitar 40 dolar AS, atau sekitar Rp520.000 dengan asumsi kurs Rp13.000 per dolar.

"Di Indonesia, paket internet bervariasi mulai dari Rp45.000 juga ada. Demikian juga tarif percakapan (voice) di Indonesia sekitar Rp1.700 per menit, sedangkan di Inggris tarif percakapan mencapai 15 sen Pounsterling atau sekitar Rp3.000 per menit," katanya.

Dengan begitu, maka tarif voice atau percakapan suara di luar negeri, rata-rata masih lebih tinggi dua kali lipat dibanding di Indonesia, sedangkan tarif data bisa 10 kali lebih mahal. Dengan kondisi tersebut, menurut Ridwan operator di Indonesia saat ini masih lebih banyak melakukan subsidi silang dari layanan voice ke data. "Semua operator sekarang ini mensubsidi harga paket data dari pendapatan layanan percakapan," tegas Ridwan.

BERITA TERKAIT

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

Kemenperin Selesaikan Penyusunan Regulasi Pendukung Permendag Impor

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyelesaikan penyusunan regulasi pendukung bagi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 jo.…

BERITA LAINNYA DI Industri

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

Kemenperin Selesaikan Penyusunan Regulasi Pendukung Permendag Impor

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyelesaikan penyusunan regulasi pendukung bagi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 jo.…