UKM Harus Eksis di Era Digital

UKM Harus Eksis di Era Digital

NERACA

Jakarta - Pemerintah harus mendorong agar para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang di era digital saat ini. Pemerintah harus mengintervensi (Limited state intervention) untuk kemajuan UKM. Hal itu disampaikan oleh founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad dalam seminar dengan tema 'Digital Economic Challenge, Tantangan dan Kesiapan Pemerintah dan pelaku UKM Menghadapi Era Digital', di Aston Rasuna Hotel, Epicentrum Kuningan Jakarta, Selasa (25/7).

Hadir pada acara itu sebagai pembicara antara lain M Ihsan (Ceo dan Pemred Warta Ekonomi), Sandiaga Uno (Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih), M Taufik (Staf Ahli Menkop UKM), dan Gemma Sasmita (Konseptor Sistem Informasi infokumkm.co.id Kemenkop dan UKM) dan lain-lain.

Fadel meminta agar para pihak yang ada di forum seminar ini harus mencari format yang baik untuk membantu UKM. UKM inilah yang dapat menopang perekonomian di Indonesia.

Sementara Sandiaga Uno mengatakan, era ekonomi digital ini merupakan anugerah dan menjadi tren bagi anak muda masa kini."Tanda-tandanya, ada yang bilang Glodog sekarang ini sepi, karena anak muda belanjanya melalui online shop. Kita harus melihat tren itu sebagai friend,” ajak founder Program OK OCE ini.

Dalam lima tahun ke depan Sandiaga meyakini, akan ada 250 ribu entrepeneur baru, atau rata-rata 40 ribu entrepeneur tiap tahun."Sekarang ini sudah ada 25 ribu pengusaha yang bergabung di Ok Oce di lima wilayah DKI Jakarta. Kita harapkan nantinya program ini akan berada di 44 kecamatan yang ada di Jakarta," papar Sandiaga Uno.

Di tempat yang sama, Gemma Sasmita mengungkapkan, pihaknya sudah merancang program secara online tentang para wirausaha, baik pemula, mikro, kecil maupun menengah. Para pelaku usaha mikro dan kecil bisa mendapatkan pendampingan secara online."Mereka juga mendapatkan informasi tentang agenda-agenda yang bisa mereka ikuti, semisal seminar, pameran dan lain-lain," jelas Gemma.

Kemenkop dan UKM, imbuh Gemma, dapat memantau perkembangan para pengusaha pemula ini, sehingga dengan mudah bisa menentukan apakah yang bersangkutan sudah layak naik kelas atau belum."Semoga program ini menjadi solusi bagi perkembangan UKM di Indonesia. Kita menargetkan akan ada 1000 pengusaha yang naik kelas dari mikro ke kecil," harapnya.

Program rancang bangun yang Gemma buat ini akan dilaunching tahun ini."Kini tidak ada lagi pengusaha yang tidak mempunyai jaringan. Inilah era keterbukaan sekaligus menjadikan tantangan Di era digital ini," pungkas Gemma. Mohar/Rin

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…