Berkah Pertambangan Mulai Pulih - Pendapatan Kobexindo Tumbuh 26,37%

NERACA

Jakarta – Di semester pertama 2017, emiten produsen alat berat PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar US$ 28,65 juta atau tumbuh 26,37% dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar US$ 22,67 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (24/7).

Perseroan mengungkapkan, pendapatan Kobexindo ditopang oleh beberapa segmen antara lain; segmen penjualan alat berat yang tumbuh 34,51 % menjadi US$ 23,46 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Segmen tersebut berkontribusi sebesar 82 % terhadap total pendapatan perseroan,”Membaiknya industri  pertambangan khususnya batubara membuat penjualan alat berat kami tumbuh positif pada enam bulan pertama 2017. Kami  merevisi target pendapatan hingga akhir tahun 2017 menjadi tumbuh 40% dari sebelumnya tumbuh  20%.”kata Humas Soputro, President Director PT Kobexindo Tractors Tbk.

Daerah-daerah pertambangan seperti Kalimantan dan Sumatera menjadi kontributor utama penjualan alat berat perseroan. Untuk mengantisipasi perkembangan industri pertambangan, Kobexindo juga melakukan strategi efisiensi guna menekan aneka beban seperti  beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban operasi lainnya.

Beban penjualan berhasil ditekan hingga membukukan US$ 1,49 juta turun 7,45% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar US$ 1,60 juta, dan beban umum dan administrasi turun 4,26% menjadi US$ 2,63 juta. Hal tersebut membuat laba usaha perseroan melonjak US$ 2,65 juta menjadi US$2,25 juta dibandingkan pencapaian tahun lalu minus US$ 0,4 Juta.

Kata Humas Saputro, pertumbuhan angka penjualan dan menurunnya beban biaya perseroan membuat laba bersih Kobexindo pada enam bulan pertama 2017 melonjak US$ 2,42 juta  menjadi  US$ 806,13 ribu. Lanjutnya, perseroan akan memaksimalkan momentum di industri batubara untuk meningkatkan market share Kobexindo di industri alat berat. Perseroan menawarkan keunggulan value for money, untuk bersaing di industri alat berat nasional. Sektor  perkebunan, konstruksi, dan pertambangan masih menjadi target market potensial bagi perseroan.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…