Puluhan Ribu Spat Kerang Mutiara Dilepas di Perairan Lombok

NERACA

Lombok- Setidaknya lebih dari 15 ribu ekor spat kerang mutiara jenis Pinctada maxima dilepas ke perairan sekitar Gili Kondo, desa Padak Guar, Sambalia - Lombok Timur, belum lama ini. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan bahwa restocking merupakan upaya yang sangat krusial dan mendesak dilakukan saat ini untuk menjaga keseimbangan stok kerang mutiara di alam. Apalagi saat ini mulai terjadi penurunan ketersediaan induk kerang mutiara di alam akibat penangkapan yang over eksploitatif. Menurutnya, banyak perusahaan pembenih mutiara yang mulai kesulitan mendapatkan sumber induk di alam, dan tentunya ini sangat mengkhawatirkan bagi keberlanjutan bisnis mutiara di Indonesia. 

Padahal Perairan Indonesia, khususnya Pulau Lombok dikenal dunia sebagai habitat asli kerang mutiara jenis Pinctada maxima yang terkenal di mancanegara dengan sebutan "The Queen Of Pearl".

“Kenyataan saat ini induk kerang mutiara mulai sulit di dapatkan, kita tahu selama bertahun-tahun pengembangan pembenihan kerang mutiara ini lebih banyak mengandalkan induk dari alam. Ini berbahaya untuk kelangsungan spesies. Oleh karenanya, kami mulai dorong UPT untuk melakukan pembenihan kerang mutiara, dimana peruntukannya lebih besar untuk kepentingan restocking,” kata Slamet dalam keterangannya di Jakarta, yang dikutip, kemarin.

Ditambahkan Slamet, KKP juga akan mendorong unit-unit pembenihan kerang mutiara milik swasta untuk melakukan hal serupa di seluruh Perairan potensial di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk tanggunjawab kompensasi jasa lingkungan yang harus dipenuhi. “Budidaya ini satu-satunya penyangga sumberdaya kelautan dan perikanan, ke depan tidak bisa terus menerus mengandalkan eksploitasi sumber pangan dari alam,” imbuh Slamet.

Beberapa waktu lalu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta kegiatan restocking menjadi program prioritas untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya perikanan Indonesia. Menurutnya saat ini terjadi fenomena kelangkaan induk beberapa spesies ikan ekonomis, sehingga perlu upaya mengantisipasi hal ini.

“Saya minta pak Dirjen Perikanan Budidaya untuk mendorong program restocking sebagai salah satu  prioritas untuk mengantisipasi penurunan stok di alam. Disisi lain, kita harus hentikan upaya eksploitasi sumberdaya ikan bagi komoditas yang terancam”, tegas Susi disela-sela kegiatan retreat KKP yang dilakukan di KM. Kelud, Jumat (21/7).

Kepala BBPBL Lombok, Mulyanto saat dihubungi menyatakan bahwa kegiatan restocking akan menjadi agenda rutin BBPBL Lombok. Sebagai UPT yang memiliki keunggulan dalam bidang perekayasaan komoditas kekerangan, pihaknya akan terus bertanggunjawab dalam menjamin kelestarian stok kerang mutiara di alam. Ia menambahkan, BBPBL Lombok juga telah mampu mengembangkan kerang abalone, dimana mulai saat ini akan digenjot produksinya untuk memenuhi kepentingan restocking.

“Kita akan jaga nama besar Lombok sebagai habitat asli kerang mutiara jenis Pinctada maxima ini, dengan menjaga kelestarian stok di alam. Disamping tentunya upaya restocking ini akan secara langsung membantu perekonomian masyarakat setempat”, terang Mulyanto dalam keterangan tertulisnya.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa nilai perdagangan mutiara asal Indonesia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (tahun 2012-2016) menunjukkan kinerja positif, dengan kenaikan rata-rata nilai ekspor sebesar 2,6 persen. Tahun 2016 nilai ekpor mutiara Indonesia mencapai 15,16 juta US$, dimana Indonesia saat ini masih diperhitungkan sebagai  produsen utama mutiara jenis south sea pearl. Jepang merupakan negara dengan tujuan utama ekspor dengan share sebesar 94 persen dari total nilai ekspor mutiara Indonesia.

KKP telah menjadikan komoditas ini menjadi unggulan perikanan budidaya, dimana saat ini status teknologi mulai dari pembenihan, hingga pembuatan produk mutiara telah berhasil dikembangkan dengan baik. Keberhasilan ini akan memicu geliat usaha pengembangan kerang mutiara di tengah-tengah masyarakat. Sebagaimana diketahui, pengembangan usaha kerang mutiara secara umum dilakukan secara segmentasi, yaitu segmen usaha pembenihan, segmen usaha pendederan spat, segmen usaha pembesaran hingga pembuatan produk mutiara itu sendiri.

Ahmad Efendi, salah seorang pendeder spat kerang mutiara di Dusun Gili Genting, Sekotong-Lombok Barat mengakui bahwa secara ekonomi kegiatan usaha pendederan spat mutiara menguntungkan. Dengan masa pemeliharaan selama 12 bulan (mencapai ukuran spat 6-8 cm) , paling tidak dapat meraup keuntungan bersih 9 juta perbulan.

“Kami berharap Pemerintah memberikan dukungan program untuk usaha pendederan spat ini, karena prospek usaha yang menjanjikan”, Kata Ahmad saat dihubungi lewat sambungan telpon.

Untuk menjamin kualitas produk mutiara, KKP terus mendorong kegiatan pemuliaan induk. Upaya tersebut, antara lain melalui selective breeding dengan menfokuskan pemilihan induk dari berbagai multi lokasi untuk menghasilkan galur induk yang unggul.

“Kita dorong BBPBL Lombok dan BPIUK Karangasem untuk bertanggunjawab dalam menghasilkan induk kerang mutiara berkualitas.  Dengan demikian, ke depan tidak lagi andalkan dari tangakapan alam,” jelas Slamet.

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…