Tersandung Kasus Beras Oplosan - Saham Tiga Pilar Langsung Terjun Bebas

NERACA

Jakarta - Pengamat pasar modal yang juga Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menilai bahwa penurunan harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) akibat kasus anak usahanya, yakni PT Indo Beras Unggul (IBU) yang diduga melakukan penipuan.”Produk beras perseroan dengan merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago sedang ada masalah akibat penipuan. Situasi itu memengaruhi kinerja saham perseroan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa sekitar 17-18% bisnis AISA didapatkan dari hasil penjualan beras. Dengan munculnya kabar negatif itu maka pasar berekspektasi kinerja perseroan ke depan dapat terganggu yang akhirnya berdampak negatif ke harga sahamnya. Dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AISA tercatat menurun hingga menyentuh batas bawah "auto rejection" yakni sebesar 24,92% menjadi Rp1.205 per saham pada perdagangan akhir pekan kemarin.

Menurut Hans Kwee, penurunan itu terlalu besar, BEI bisa memanggil perseroan untuk melakukan paparan publik. Sementara itu, Direktur Tiga Pilar Sejahtera, Jo Tjong Seng mengatakan bahwa anak usaha perseroan, PT IBU baru-baru ini telah diinspeksi oleh satuan tugas pangan yang berwenang.”Kami sangat kooperatif dan transparan kepada semua pihak yang berwenang dan saat ini sedang melakukan koordinasi secara internal dan eksternal untuk melakukan verifikasi semua fakta," tuturnya.

Disamping itu, perseroan juga mengklaim masih berpegang teguh pada kualitas produk yang dihasilkan dan mentaati ketentuan dan hukum yang berlaku. Disebutkan, PT IBU membeli gabah dari petani dan beras dari mitra penggilingan lokal. Perusahaan ini menyangkal membeli beras subsidi. Dimana PT IBU memproduksi beras kemasan berlabel untuk konsumen menengah atas sesuai dengan deskripsi mutu SNI.

Selain itu, beras kemasan yang diproduksi PT IBU juga berlabel berdasarkan standar ISO 22000 tentang Food Safety dan GMP. Jadi, pada dasarnya PT IBU berusaha mengikuti ketentuan pelabelan yang berlaku dan menggunakan laboratrium terakreditasi sebagai dasar pencatuman informasi fakta nutrisi. Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggerebek gudang beras PT Indo Beras Unggul di Jalan Rengas km 60 Karangsambung, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis malam.

Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya, pihaknya menduga mutu dan komposisi beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago yang diproduksi PT IBU tidak sesuai dengan apa yang tercantum pada label.”Hal ini didasarkan pada hasil laboratorium pangan terhadap merek beras tersebut,”ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…