Tekstil dan Produk Tekstil - Daya Beli Domestik Lemah, Industri TPT Perlu Perluas Ekspor

NERACA

Jakarta – Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional perlu memperluas pasar ekspor di tengah melemahnya daya beli masyarakat. Untuk itu, pemerintah tengah berupaya membuat perjanjian kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam mendorong pertumbuhan sektor padat karya tersebut.

“Kuncinya memang kita harus negosiasi melalui bilateral agreement, karena saat ini untuk bea masuk ekspor produk tekstil Indonesia ke Amerika dikenakan 12,5 persen, sedangkan ke Eropa sampai 16 persen. Padahal ekspor Vietnam ke Amerika dan Eropa sudah nol persen,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, pekan lalu, disalin dari siaran pers.

Menperin mengaku optimistis, industri TPT nasional mampu berdaya saing global. Pasalnya, sektor andalan ini telah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional. “Khusus untuk industri shoes and apparel sport, kita sudah melewati China. Bahkan. Di Brazil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80 persen,” ungkapnya.

Menurut Menperin, penguatan daya saing industri TPT nasional perlu dilakukan pula dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. “Kami bersama kementerian terkait, telah mendorong transformasi pendidikan SMK melalui vocational training,” tuturnya. Dalam hal tersebut, Kementerian Perindustrian menginisiasi program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dan industri.

“Kami telah meluncurkan program ini di beberapa provinsi, yakni Jawa Timur serta Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada pekan depan akan dilanjutkan di Jawa Barat, hingga nantinya ke Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia,” papar Airlangga. Pada tahun 2019, ditargetkan jumlah peserta yang akan terlibat dalam program tersebut mencapai satu juta orang.

Upaya lain yang dilakukan Kemenperin adalah memfasilitasi peremajaan mesin dan peralatan industri TPT. Selain itu, Kemenperin tengah menggodok regulasi khusus untuk industri padat karya berorientasi ekspor, di mana akan mengatur tentang pemberian insentif fiskal berupa investment allowance. “Kami juga gencar mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri sebagai dukungan bagi pertumbuhan industri TPT nasional,” tambah Airlangga.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat berharap, perundingan perdagangan bebas khususnya dengan Uni Eropa bisa selesai pada tahun 2019. Dia meyakni, apabila perjanjian bilateral tersebut bisa terwujud, maka ekspor industri TPT nasional akan naik hingga 100 persen dalam kurun waktu empat tahun. “Hal ini juga akan menyerap tenaga kerja kita lebih banyak lagi,” ujarnya.

API mencatat, dalam periode dua tahun terakhir ini, jumlah industri TPT nasional meningkat dari 5.600 perusahaan menjadi sebanyak 5.900 dengan menyarap tenaga kerja langsung mencapai dua juta orang. “Pada tahun 2019, di mana pembangunan infrastruktur akan selesai, itu tentunya dapat memberikan harapan positif bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” imbuh Ade.

Di samping itu, menanggapi adanya kabar soal penghentian produksi pemintalan benang oleh beberapa pabrik, Ade meyakini itu hanya sebatas rumor. Meski ada penurunan produksi benang, menurutnya, tidak sampai ada pabrik pemintalan benang yang tutup pasca Lebaran.

Munculnya isu penutupan pabrik benang, dinilai Ade, timbul akibat diperpanjangnya libur Lebaran pabrik-pabrik tersebut. "Mereka biasanya libur maksimum lima hari tahun ini ditambah jadi 20 hari sehingga wajar muncul rumor soal penutupan pabrik benang," ungkapnya.

Kemenperin mencatat, industri TPT mampu menyumbang devisa negara sebesar USD11,87 miliar atau 8,2 persen dari total ekspor nasional pada tahun 2016. Sementara itu, nilai ekspor sektor ini pada periode Januari-Mei 2017 sekitar USD5,11 miliar atau naik 3,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebeiumnya.

“Selama tiga tahun terakhir, industri TPT nasional mengalami kontraksi dalam pertumbuhannya. Hal ini didorong oleh investasi baru maupun perluasan pabrik,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono. Nilai investasi industri TPT sampai triwulan I tahun 2017 untuk penanaman modal asing, mencapai USD174,51 ribu atau naik 17,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD147,92 ribu.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri karena merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Sektor padat karya berorientasi ekspor ini ditargetkan dapat tumbuh sekitar 1,6-1,8 persen pada tahun 2017 atau naik dibanding tahun 2016 yang mencapai 1,2 persen.

“Untuk itu, insentif yang diperlukan guna mendorong kinerja industri TPT antara lain penurunan tarif energi listrik dan gas, perlindungan pasar dalam negeri dari impor ilegal serta kemudahan akses penjualan ke dalam negeri serta insentif ekspor,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta. Kemenperin mencatat, industri TPT mampu menyumbang devisa negara sebesar USD11,87 miliar atau 8,2 persen dari total ekspor nasional pada tahun 2016.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…