Transaksi BUMI Bikin Sistem Bursa Sempat Lumpuh

NERACA

Jakarta – Belum juga sampai sebulan, tepatnya pekan lalu transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat terhenti selama satu jam karena penyebaran informasi dari data feed ke sejumlah anggota bursa mengalami gangguan. Namun kali ini aktivitas transaksi saham kembali terhenti pada perdagangan saham Kamis (20/7). Meskipun tidak berlangung lama, kondisi ini tentunya membuat ketidaknyamanan bagi investor saham.

Merespon gangguan teknis tresebut, pihak manajemen BEI mengklaim gangguan pada sistem perdagangan efek (Jakarta Automated Trading System/JATS) tidak akan mengubah perubahan jadwal perdagangan. Bahkan pihak BEI memastikan transaksi saham berikutnya akan berjalan normal. Plh Kepala Divisi Komunikasi BEI, Hani Ahadiyani mengatakan, sebagai upaya untuk memulihkan layanan kepada Anggota Bursa dan Partisipan, BEI telah melakukan upaya perbaikan dan perdagangan efek dan juga dilaksanakan seperti biasa tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.”Terdapat gangguan teknis pada sistem JATS di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis (20/7), pukul 10.59 WIB. Namun pada pukul 11.04 WIB, perdagangan telah berjalan normal,”ungkapnya di Jakarta, Kamis (20/7).

Asal tahu saja, beredar kabar di kalangan pelaku pasar saham, gangguan sistem perdagangan efek itu diakibatkan sistem bursa mengalami "over in out", dimana saat ini sistem perdagangan BEI hanya mengakomodir 3.000 permintaan per mili second. Transaksi yang melebihi kapasitas itu akibat saham BUMI-R2. Dalam laman BEI disebutkan bahwa, pada tanggal 14 Juli 2017 lalu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) resmi mendistribusikan "rights" kepada para pemegang saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). HMETD itu terbagi atas dua seri yakni HMETD A dengan kode BUMI-R serta HMETD B dengan kode BUMI-R2.

Untuk BUMI-R, di paparkan, perseroan mengeluarkan sebanyak 28,7 miliar unit, dan BUMI-R2 sebanyak 9,1 miliar unit dengan nilai nominal masing-masing Rp100. HMETD yang dicatatkan pada 14 Juli 2017 ini mempunyai masa perdagangan HMETD hingga 20 Juli 2017. Dijelaskan, harga pelaksanaan (exercise) HMETD untuk seri A akan menjadi saham sebesar Rp926,16 per saham. Sementara HMETD seri B menjadi obligasi wajib konversi (OWK) sebesar Rp1 per unit.

Dugaan yang sama juga disampaikan analis NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji. Menurutnya, gangguan teknis perdagangan terjadi karena permintaan dan penawaran pada transaksi BUMI-R2 melebihi kapasitas saat ini sebesar 3000 per mili second.“Kapasitas  transaksi JATS maksimal 3000 per mili second, sementara transaksi BUMI-R2 lebih dari itu,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap pihak BEI bisa meningkatkan kapasitas transaksi dari saat 3000 per mili second. Bima beralasan bahwa BEI telah memasang target untuk menjadi bursa terbesar di Asia Tenggara dan jumlah investor kian hari kian bertambah. “Kapasitas JATS perlu ditingkatkan,” ujarnya. 

Sebelumnya, analis senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada pernah bilang, ganguan teknis yang dialami BEI dinilai merugikan investor. Pasalnya, transaksi bursa harus tertunda. Selain itu, gangguan teknis pada perdagangan saham juga menimbulkan kekhawatiran investor bila kejadian serupa bisa terulang. Bahkan dirinya tidak menapik, dampak ganguan teknis perdagangan di BEI secara tidak langsung hal turut memengaruhi pergerakan IHSG.

Namun demikian, dirinya meyakini, dampak kekhawatiran investor terhadap pergerakan IHSG tidak akan berjalan lama. Dengan catatan, BEI langsung sigap membenahi sistem. "Asalkan BEI juga mencegah hal itu terulang,"ungkapnya.

Syukur saja, gangguan transaksi di pasar tidak memberikan dampak terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Kamis (20/7) sore. Tercatat IHSG ditutup naik 18,51 poin atau 0,31% menjadi 5.825,20 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,42 poin (0,45%) menjadi 976,32 poin.”Afirmasi peringkat kredit Indonesia di level BBB- (triple B minus) oleh Fitch Rating menjadi salah satu faktor optimisme investor pada perdagangan hari ini," kata Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi.

Dikemukakan, beberapa faktor yang mendukung keputusan Fitch itu, yaitu beban utang pemerintah yang rendah, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik, dan eksposur Pemerintah yang terbatas atas risiko sektor perbankan. bani

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…