Asuransi Simas Catatkan Premi Rp 3,61 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Asuransi Sinar Mas (ASM) atau Simas berhasil membukukan premi brutto (Gross Premium Written) sebesar Rp. 3,610 triliun di semester pertama tahun 2017. Angka ini meningkat sebesar 5% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp. 3,444 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (19/7).

Kata Dumasi M M Samosir, Direktur ASM, kontribusi terbesar masih berasal dari line of business asuransi kebakaran yang menyumbangkan premi Rp. 1,624 triliun atau 45% dari total premi brutto, asuransi kendaraan bermotor (mobil) sebesar Rp. 553,995 miliar atau 15% dari total premi brutto, asuransi kesehatan sebesar Rp. 441,456 miliar atau sekitar 12% dari total premi brutto dan asuransi marine cargo sebesar Rp. 423,832 miliar atau sekitar 12% dari total premi brutto.

Dumasi menjelaskan, bahwa pemasaran produk asuransi secara retail balk individu maupun korporasi masih menjadi salah satu target Asuransi Sinar Mas di tahun 2017. Saat ini premi ASM terbesar masih berasal dari sumber bisnis broker (57 %), korporasi (19%), multifinance (18%), agency (3%), direct dan banking masing-masing 1%.“Pemasaran melalui jalur agency masih menjadi harapan kami untuk meningkatkan premi dari retail bisnis. Tahun 2017 mi kami menargetkan premi sebesar Rp. 380 miliar dari jalur keagenan", ujar Dumasi. 

 

Pencapaian premi brutto dari jalur pemasaran agency hingga Juni 2017 adalah sebesar Rp. 126,9 miliar, meningkat 17% jika dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp. 108,1 miliar. Asuransi Sinar Mas saat ini sedang mempersiapkan produk-produk baru yang diharapkan bisa mendorong peningkatan retail bisnis. Asal tahu saja, PT Asuransi Sinar Mas membidik pertumbuhan premi dua digit. Direktur PT Asuransi Sinar Mas I Ketut Pasek Swastika mengatakan, pendapatan premi tahun lalu mencapai Rp 5,2 triliun. Angka ini tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

Torehan premi tahun lalu masih berasal dari tiga lini bisnis utama yaitu asuransi properti, kendaraan dan kesehatan. Meskipun saat ini sudah ada pilihan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, namun pihaknya mengaku asuransi kesehatan cukup berkontribusi terhadap pendapatan premi.”Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan premi 15%. Kami selalu menargetkan pertumbuhan di atas rata-rata industri,” ujar Ketut.

Artinya, Asuransi Sinar Mas membidik pendapatan premi sebesar Rp 6 triliun hingga akhir tahun ini. Strategi perusahaan untuk mencapai target tersebut adalah dengan mengoptimalkan jalur distribusi yang dimiliki. Saat ini, perusahaan memiliki jalur distribusi meliputi bancassurance, leasing dan agen.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…