Penjualan Sharp di Semester Pertama Turun 5%

NERACA

Jakarta – PT Sharp Electronics Indonesia mencatat penurunan penjualan sebanyak 5% pada semester I/2017 karena perlemahan daya beli masyarakat. Menurut Andry Adi Utomo, Senior General Manager Sales & Marketing PT Sharp Electronics Indonesia, faktor kuat penurunan penjualan Sharp dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun pada paruh pertama tahun ini.

Dijelaskannya, konsumen lebih menahan diri untuk berbelanja barang elektronik pada saat Lebaran dan alokasi dana banyak terserap untuk dana pendidikan pada saat tahun ajaran baru.”Walaupun pemerintah menyatakan ada pertumbuhan ekonomi nasional sebanyak 5%, tetapi belum ada dampak yang bisa dirasakan industri elektronik pada sektor penjualan," kata Andry di Jakarta, Rabu (19/7).

Penurunan permintaan di antaranya terjadi di segmen kulkas dan pendingin ruangan. Selain itu, penjualan mesin cuci dan televisi berukuran kecil terlihat stagnan. Sebaliknya, pertumbuhan permintaan masih terlihat di segmen produk premium seharga mulai Rp7 juta yang menyasar konsumen menengah ke atas.

Andry masih berharap perusahaan dapat mencapai target kenaikan penjualan sebesar 15% pada tahun ini dibandingkan dengan tahun tahun lalu. Kendati demikian, dia memperkirakan secara realistis pertumbuhan sepanjang 2017 hanya akan berada di level minimal 5%."Pertumbuhan penjualan senilai 5% sebenarnya sudah cukup bagi kami dengan melihat pasar saat ini yang masih stagnan. Namun, tentunya perusahaan menginginkan lebih dari jumlah tersebut sehingga pada 2017 kami akan terus mengeluarkan berbagai produk baru untuk menggenjot penjualan," ujarnya.

Selain itu, perseroan juga resmi meluncurkan mesin masak otomatis, Healsio Automatic Cookware, yang diharapkan menjadi solusi pola hidup seha kaum urban dengan mengusung tiga keunggulan yaitu easy, healthy, dan tasty.”Berdasarkan survei, jumlah masyarakat urban meningkat. Untuk Indonesia naik cukup tinggi, khususnya Jawa bagian Barat, termasuk Jabodetabek. Mereka memiliki mobilitas tinggi, sehingga jarang memiliki waktu di rumah, apalagi untuk memasak," kata Yudha Product Strategy Group.

Meski demikian, mereka memiliki concern dengan kesehatan. Oleh karena itu Healsio Automatic Cookware hadir untuk memberikan kemudahan, kesehatan dan kelezatan. Disebutkan, Healsio Automatic Cookware hadir dengan fitur automatic cooking di mana pengguna hanya tinggal memasukkan semua bahan. Mesin masak tersebut telah dilengkapi dengan alat pengaduk sehingga dapat mengaduk makanan secara otomatis dan merata.

Tidak hanya itu, mesin masak otomatis itu juga dilengkapi sensor heat control yang dapat mengatur temperatur suhu api yang digunakan sehingga masakan tidak akan overcooked atau hangus.
Selain itu, mesin yang dapat digunakan dengan konsumsi listrik 800 watt itu juga dilengkapi steam sensor sehingga pengguna tidak perlu takut masakan akan meluap keluar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…