Ditopang Proyek Pemerintah - Kontrak Baru Adhi Karya Capai Rp 25,4 Triliun

NERACA

Jakarta - Sampai dengan Juni 2017, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 25,4 triliun. Jumlah tersebut di antaranya didapat dari kontrak pembangunan berbagai proyek infrastruktur dan properti di wilayah Jabodetabek dan Banten. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, dari perolehan kontrak baru tersebut, sebanyak Rp 19,7 triliun didapat dari proyek LRT Jabodebek Fase I. ADHI juga mengerjakan proyek pembangunan properti, diantaranya proyek pembangunan Green Park Cilegon sebesar Rp 185 miliar dan Apartemen Loftvilles City 2 sebesar Rp 118 miliar. “Kontribusi perolehan kontrak baru ini didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 97,7% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," kata Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan ADHI.

Sementara itu, sumber dana proyek-proyek baru perusahaan paling besar berasal dari pemerintah sebesar 83,7%. BUMN berkontribusi atas sumber dana proyek baru ADHI sebesar 6,9% dan swasta berkontribusi sebanyak 9,4% dari sumber dana yang diperoleh perusahaan. Adapun sebanyak 81,8% proyek yang didapat dari kontrak baru tersebut ialah proyek jalan, jembatan dan LRT. Sedangkan 15,8% dari kontrak baru tersebut adalah proyek gedung dan 2,4% adalah proyek infrastruktur.

Asal tahu saja, perseroan tahun ini membidik bisa mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 42 triliun. Angka itu, meningkat lebih dari dua kali lipat, dibandingkan dengan target nilai kontrak tahun lalu yang sebesar Rp 18 triliun. Ada sejumlah proyek yang membuat nilai target kontrak terkerek naik dan salah satunya adalah proyek light rail transit (LRT) yang nilai investasinya mencapai Rp 23,39 triliun.

Selain itu, ADHI juga punya proyek lain, seperti proyek pengolahan air bersih. ADHI berencana menginvestasikan Rp 3,5 triliun untuk proyek tersebut selama dua sampai tiga tahun ke depan. Selain bisnis pengolahan air, ADHI juga mengantongi proyek lain. Misalnya, proyek-proyek dari pemerintah, swasta, maupun BUMN.

Perseroan sendiri saat ini tengah fokus mengembangkan kawasan properti berbasis transportasi massal alias transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan light rail transit (LRT). Untuk memuluskan langkah ini, Adhi bakal membebaskan lahan di sejumlah lokasi yang menjadi stasiun LRT. Perusahaan pelat merah ini menargetkan bisa mengakuisisi hingga 250 hektare (ha), yang akan dikembangkan jadi LRT City. Ini sesuai dengan rencana emiten berkode ADHI tersebut yang bakal mengembangkan kawasan TOD seluas 500 hektare.

Saat ini perseroan baru menguasai setengah dari kebutuhan lahan, baik lewat akuisisi maupun kerjasama. Adhi sudah menyiapkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengakuisisi lahan tersebut. Sejumlah lahan sudah dibebaskan oleh Adhi Karya. Misalnya, lahan di Bekasi Timur seluas 22 ha ada lagi di Bekasi Barat (5 ha), Cikunir (6 ha), Jati Cempaka (5,2 ha) dan Ciracas seluas 12 ha. Kemudian di Bogor, Adhi berencana mengakuisisi 139 ha lahan. Sekitar 11 ha sudah perusahaan ini kuasai dan 11 ha lagi hasil kerjasama dengan pengembang Bogor Raya.

Perusahaan ini juga masih proses pembebasan lahan di beberapa daerah seperti di Cimanggis (15 ha), Gunung Putri (12 ha), Cibinong (14 ha), Cikokol (1,2 ha). Sedangkan dengan RNI, Adhi sudah mulai mengembangkan lahan seluas 5,5 ha di Pancoran untuk proyek sejenis. Saat ini Adhi baru menggarap dua proyek TOD di Bekasi dan Bogor. Dan diharapkan meraup prapenjualan sekitar Rp 1,2 triliun tahun ini.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…