PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) masih memiliki sisa dana hasil IPO yang digelar Juni tahun lalu sebesar Rp1,63 triliun hingga periode 30 Juni 2017. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, realisasi penggunaan dana hasil IPO baru sebesar Rp658,42 miliar untuk modal kerja.

Sementara sisa dana hasil IPO kini disimpan dalam bentuk deposito di Bank QNB Indonesia sebesar Rp437,32 miliar, dalam bentuk deposito di Credit Suisse Rp819,97 miliar serta rekening di Bank UOB Indonesia sebesar Rp382,65 miliar. Pada debut perdananya di pasar modal, saham POWR menguat hingga 5,63% yakni Rp 120 ke level Rp 1.620 per saham.

POWR sempat menyentuh harga terendah di level Rp 1.500 per saham dan harga tertinggi di level Rp 1.645 per saham. Volume transaksi tercatat mencapai 125.000 lot, dengan frekuensi mencapai 126 kali dan total nilai transaksi mencapai Rp 25 miliar. Dengan harga pelepasan Rp 1.500 per saham, perseroan meraup dana segar sebesar Rp 2,4 triliun.

Sekedar informasi, sekitar 70% dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik pada fasilitas yang sudah ada maupun fasilitas baru. Sementara sisanya 30% lagi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal guna mendukung operasi perseroan.

"Dengan IPO ini, perseroan siap menjadi mitra pemerintah dan PLN untuk mendukung kesuksesan program pemerintah terutama mega proyek 35GW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo," pungkas Presiden Direktur POWR, Andrew K. Labbaika.