Investasikan Dana Rp 290,4 Miliar - Indonesia Paradise Tambah Saham di PLIN

NERACA

Jakarta - PT Indonesia Paradise Property Tbk (INPP) akan menambah kepemilikan saham di PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN). Penambahan saham dilakukan dengan membeli saham yang dimiliki oleh Buttington Asset Limited, perusahaan asal Virgin Islands. INPP membeli 88 juta saham PLIN milik Buttington Asset Limited seharga Rp 290,4 miliar.

Sekertaris Perusahaan INPP, Ispandiati Makmur dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin memaparkan, proses pembelian saham akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama pembelian akan dilakukan atas 20,07 juta saham dengan harga Rp 66,24 miliar. "Pembayaran tahap satu akan dilakukan pada 13 Juli 2017," ujarnya.

Tahap dua pembelian akan dilakukan atas sejumlah 67,92 juta saham dengan harga pembelian sebesar Rp 224,15 miliar. Pembelian tahap II akan dilakukan pada 15 Agustus 2017. Saat ini INPP memiliki 923,9 juta saham atau sekitar 26,02%. Dengan tambahan saham yang baru dibeli, maka jumlah saham PLIN yang dimiliki INPP menjadi 1,01 miliar saham.

INPP akan menjadi pemegang saham mayoritas kedua, setelah PT Bumi Serpong Damai Tbk yang memiliki 1,33 miliar saham PLIN atau sekitar 37,70%. Sebagai informasi, PT Indonesian Paradise Property Tbk dalam rencana jangka panjang akan melebarkan sayap bisnis ke sektor high rise dan mixed use yang berbasis integrated city. Komitmen tersebut dapat dilihat dari dua proyek teranyar yang sedang dikembangkan di Bali dan Batam.

Pertama, One Residence yang berlokasi persis di belakang Harris Hotel Batam. Dengan total landbank seluas 7.000 meter persegi akan dibangun hunian high rise sebanyak 300 unit. "Hingga saat ini sudah terjual 149 unit karena lokasinya strategis persis di samping Batam Centre Ferry Terminal," kata Diana Solaiman, Direktur INPP.

Total investasi yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sebesar Rp 187 miliar. Dana tersebut berasal dari pre-selling unit yang sudah terjual serta cadangan pinjaman sebesar Rp 90 miliar dari China Construction Bank (CCB). Proyek kedua, perseroan juga menggarap Sahid Kuta Lifestyle Resort yang merupakan joint venture dengan Sahid. Total investasi yang digelontorkan untuk hunian mixed use tersebut mencapai Rp 536 miliar. Sebesar 80% didanai BNI sebesar Rp 441 miliar, dan sisanya dari kas koperasi.

Nantinya, Sahid Kuta Lifestyle Resort akan terdiri dari dua hotel baru, yaitu Yellow Hotel dengan kualitas bintang 3 dan Alove Hotel dengan kualitas bintang 4. Selain itu, juga akan ada beach walk 2 seperti Beach Walk Harris Kuta seluas 6.000 meter persegi. Sehingga luas total Beach Walk dari hunian mixed use sebesar 27.000 meter persegi. "Setelah proyek ini selesai dalam dua tahun pembangunan, diharapkan mampu menyumbang hingga 20% kepada revenue," imbuh Diana.

Rencananya, kedua proyek anyar tersebut akan mulai dikembangkan pada Juli tahun ini.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…