Berta'awun dalam Bingkai Koperasi

Oleh : Agus Yuliawan

Pemerhati Ekonomi Syariah

Setiap 12 Juli selalu diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia. Untuk tahun 2017 ini koperasi Indonesia telah memasuki usia yang ke - 70 sejak pertama kali ditetapkan dalam Kongres Koperasi I di Tasikmalaya pada 1947.  Keberadaan koperasi--sangat vital peranannya sebagai pengejewantahan dari ekonomi kerakyatan yang merupakan amanat konstitusi UUD 1945. Didirikanya koperasi sebagai bentuk semangat  kegotong royongan ekonomi antar anggota  dalam aktivitas produksi, distribusi dan konsumsi. Dengan demikian terjadi saling tolong menolong untuk bersama sama dalam memajukan ekonomi. Konsep tolong menolong dan berkerjasama dalam memajukan ekonomi sesungguhnya ada dalam ajaran bermuamalah dalam Islam, yakni ta'awun dan ukhuwwah

Dalam Islam, Al-Qur’an mengajarkan agar manusia melakukan  tolong menolong (ta’awun) dalam kebajikan dan taqwa dan dilarang tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran di  surat Al-Maidah 5:2: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dengan demikian, nilai - nilai tolong menolong dalam berekonomi merupakan prinsip prinsip dasar  dilakukan oleh umat Islam dalam berekonomi.  Hal ini tidak lepas dari hakekat manusia dengan manusia lainnya menginginkan adanya ketersalingan (mutualism) akan rasa tolong menolong (ta’awun) terutama yang terkait dengan kehidupan ekonomi.

Selain itu, Islam juga mengajak untuk berukhuwwah atau kebersamaan, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al - Hujurat 49:13 yang artinya: Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Dari surat tersebut memberikan kesimpulkan, bahwa Islam mengajarkan bahwa umat manusia adalah keluarga besar kemanusiaan, karena berasal dari satu keturunan. Kasih sayang satu sama lain akan menjunjung tinggi nilai kehormatan manusia, memupuk rasa persamaan derajat, persatuan, dan kekeluargaan manusia.

Dengan adanya dua nilai nilai tersebut--maka wajar sekali jika Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi sangat mudah dalam memahamkan konsep konsep koperasi kepada masyarakat Indonesia yang mayoritas agama Islam. Bung Hatta sendiri sangat tahu persis bahwa semangat tolong menolong dan kebersamaan sesunguhnya merupakan nilai - nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Inilah mengapa ekonomi kerakyatan menjadi sebuah ideologi ekonomi bangsa yang memiliki nilai nilai agama.

Meskipun koperasi--menjadi sebuah ekonomi konstitusi namun dalam pergerakannya kini tak semudah dibayangkan. Ditengah usianya yang ke-70 tahun, koperasi diuji dengan karakteristik masyarakat Indonesia  yang pragmatis, individualis dan materialisme. Bahkan globalisasi ekonomi dunia menuntut agar koperasi untuk berbenah dan mau tidak mau koperasi harus membuka diri serta berinteraksi dengan mereka. Realitas inilah yang menjadikan koperasi harus melakukan revitalisasi dari berbagai aspek.

Salah satu revitalisasi itu adalah penguatan diri koperasi harus dilakukan, salah satunya adalah membangun organisasi koperasi yang tidak bergantung pada pihak lain tapi harus mampu bergantung pada diri sendiri dengan istilah self help organization (SHO). Dengan cara membangun modal sendiri, infrastruktur, produksi dan distribusi. Semasih koperasi--masih bergantung kepada pihak lain maka kemandirian koperasi sulit diwujudkan. Untuk itulah litetasi koperasi harus dipahami oleh para pegiat koperasi bahwa hidup berkoperasi bukan sekedar menjadi orang kapitalis tapi adalah hidup saling tolong menolong dan berkerjasama dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.

BERITA TERKAIT

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

BERITA LAINNYA DI

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…