Bendungan Jebol, Petani Sukabumi Terancam Tak Bisa Bercocok Tanam

70 Ha Terancam Gagal Panen

NERACA

Sukabumi - Akibat bendungan jebol, petani Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, terancam tak bisa bercocok tanam padi. Sementara sawah yang sebelumnya telah ditanami, terancam puso alias gagal penen.

Kusmawanto, seorang petani mengatakan, bendungan itu jebol sekitar bulan Maret silam, dan sempat diperbaiki.“Saat itu sedang tinggi-tingginya intensitas hujan. Mungkin karena tidak kuat menahan debit air, bendungan itu jebol,” terang Kusmawanto, Sabtu (8/7).

Ia mengatakan, saat berfungsi, bendungan itu sedikitnya mampu mengaliri air untuk 70 hektar sawah di daerah itu. Dari lahan 70 hektar itu, sambung dia, mampu menghasilkan gabah sekitar 450 ton per sekali penan.

“Angka itu asumsi rata-rata hasil per hektar minimal 6 ton. Sawah yang tidak bisa ditanami ini, sebenarnya lahan produktif. Sekarang, banyak  petani merubah pola taam dari padi ke tanaman sayur-mayur,” tambah dia.

Ia menambahkan, sudah melaporkan kerusakan bendungan itu kepada pihak terkait. Namun, kata dia, hingga kini, bendungan itu belum bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.“Kondisinya masih rusak. Kami berharap, Pemda segera memperbaiki, agar petani bis akembali menanami sawah itu dengan padi,” tandas Kusmawanto.

Sementara Asep Kurnia Holik, petani lainnya mengatakan, apabila dalamwaktu dekat ini bendungan tersebut tidak diperbaiki, maka petani di Desa Caringin khususnya, akan menalami gangguan pola tanam.

“Biasanya petani di sini itu merubah pola tanam, pada masa tanam padi kedua. Setelah itu menanam sayur-matur atau komoditi lainnya. Sekarang, karena lahan sudah kering, petani sudah menanam komofditi lain agar petani tetap memiliki penghasilan. Dan tentu, ini sangat menggangu alur pola tanam,” jelas Asep singkat.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina belum berhasil dikonfirmasi, terkait percepatan penanganan bendungan jebol itu. Ron