OJK : Kredit Perbankan Mei Tumbuh 8,71%

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2017 sebesar 8,71 persen (year on year/yoy) dibandingkan Mei 2016 yang 8,34 persen (yoy), namun lebih lambat jika dibandingkan April 2017 yang tumbuh 9,47 persen (yoy). Meskipun lebih lambat dibandingkan April 2017, OJK melihat pertumbuhan kredit hingga Mei 2017 masih sejalan dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini di 9-12 persen (yoy).

"Jika dibandingkan tahun lalu, itu justeru lebih bagus," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (4/7). Muliaman mengatakan penyaluran kredit tersebut didorong oleh melimpahnya dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh dua digit mencapai 11,18 persen (yoy). Sektor penyaluran kredit yang mengalir paling deras adalah sektor listrik yang tumbuh 31,05 persen, konstruksi 24 persen, perikanan 11,2 persen dan pertanian tumbuh 10,8 persen.

Lebih lanjut, kata Muliaman, ekspansi empat bank badan usaha milik negara (BUMN) berperan signifikan untuk pertumbuhan kredit industri. Pertumbuhan kredit empat bank BUMN yakni PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk dan Bank Tabungan Negara Persero Tbk hingga Mei 2017 mencapai 14,81 persen dengan DPK sebesar 16,77 persen.

Namun pertumbuhan kredit di industri perbankan belum begitu merata, pasalnya kredit bank swasta baru tumbuh empat-lima persen. Sedangkan rasio kredit bermasalah industri perbankan masih stagnan di level tiga persen yakni 3,07 persen (gross) hingga Mei 2017.

Namun begitu, ruang penurunan bunga kredit terbatas hingga akhir tahun 2017 nanti. Beberapa faktor jadi sebab. Inflasi tahun yang masih di kisaran 4,37% (yoy) pada Juni serta rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan yang masih terbatas jadi sebab. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, ruang penurunan bunga kredit masih akan terbatas hingga memasuki kuartal III-2017. Inflasi yang stabil menjadi alasan potensi penurunan bunga kredit berkurang.

Kendati demikian, segmen kredit korporasi dan kredit pemilikan rumah (KPR) berpotensi mengalami penurunan bunga di semester II. "Untuk bunga kredit korporasi dan KPR masih bisa turun, tapi untuk bunga kredit komersial atau kredit usaha kecil masih susah untuk turun," ujar Kartika.

Bank milik negara ini menilai pergerakan suku bunga kredit masih sangat bergantung pada permintaan kredit. Gambarannya, andai rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan berada di atas 10%, ruang gerak kenaikan bunga kredit akan stabil. Oleh karena itu, Direktur Bank Mandiri Royke Tumilaar menambahkan, saat ini, Bank Mandiri belum ada rencana menaikkan suku bunga simpanan maupun suku bunga kredit.

Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan, pergerakan suku bunga kredit bergantung pada kondisi likuiditas perbankan. Jika tingkat inflasi rendah namun diiringi dengan keterbatasan likuiditas, maka tidak ada ruang bagi perbankan untuk memangkas bunga kredit. Bank berkode saham BBRI ini memandang saat ini kondisi likuditas di pasar cenderung stabil dan dapat memenuhi permintaan kredit. Hanya saja, kondisi likuiditas perbankan hanya cukup untuk menjaga suku bunga kredit berada di level stagnan meski ada ruang untuk turun.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…