Kejar Pertumbuhan Recurring Income - PTPP Bidik Investasi Tiga Ruas Tol Trans Jawa

NERACA

Jakarta – Meskipun tidak terlalu besar porsi investasi di bisnis jalan tol, namun ekspansi bisnis PT  Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) di bisnis satu ini cukup agresif. Teranyar, BUMN konstruksi ini mengincar tiga proyek jalan tol Trans Jawa. Tiga ruas tersebut yakni Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Semarang-Demak, dan Jalan Tol Gempol-Mojokerto.

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto mengatakan, tiga jalan tol tersebut telah masuk dalam tahap pra kualifikasi dan kini masih terus diproses dalam pelelangan.”Kita lagi proses bidding (lelang) di Tol Probolinggo-Banyuwangi, Semarang-Demak dan Gempol-Mojokerto. Tender nya sudah masuk PQ (pre qualification),”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adapun nilai investasi untuk ketiga ruas jalan tol yang diincar mencapai lebih dari Rp 7 triliun, dengan persentase saham sebagian besar bersifat minoritas. Perusahaan sendiri memang lebih memilih ruas tol di Pulau Jawa dibandingkan dengan Sumatera. Menurutnya, perusahaan perlu berhati-hati karena bisnis jalan tol tidak memberikan keuntungan secara instan atau dalam waktu cepat.
Hingga saat ini, PTPP ikut dalam 6 konsesi pengelolan jalan tol yang total panjangnya mencapai 408,3 kilometer (km). Kepemilikan hak pengelolaan paling rendah berada di ruas tol Depok-Antasari sebesar 12,5% dengan panjang 21,5 km. Perusahaan, lanjut Agus, akan terus mengembangkan bisnis jalan tol untuk menambah pendapatan berkelanjutan (recurring income) setiap bulannya. Namun, manajemen juga tidak akan asal dalam memilih ruas tol yang akan diambilnya.

Selain itu, di semester pertama tahun ini, perseroan berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 20,1 triliun sampai dengan akhir Juni 2017, atau lebih banyak Rp 14,1 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.”Kontrak baru kita sampai semester I ini Rp 20,1 triliun. Itu sekitar 50% dari target semester I," kata Agus Purbianto.

Adapun pencapaian kontrak baru Perseroan hingga Juni ini didominasi oleh kontrak baru induk Perseroan, sedangkan sisanya lewat anak usaha. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan, di antaranya di bidang energi, yaitu Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 lanjutan Rp 1,1 triliun, runway Bandara Soekarno-Hatta Rp 658 miliar, Gedung BPJS Kuningan Rp 440 miliar, Tol Cisumdawu Rp 1,1 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp 482 miliar, PLTU Meulaboh sebesar Rp 1,8 triliun, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo Rp 390 miliar, dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayou (PLTA) di Tolo, Sulawesi Selatan 72 MW Rp 375 miliar.

Dengan perolehan kontrak baru yang meningkat cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, Agus mengaku optimistis bisa menembus target perolehan kontrak baru perseroan tahun ini sebesar Rp 40,6 triliun. Kemudian soal penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usaha,  rencana perseroan menargetkan tiga anak usahanya tercatat di pasar modal.

Namun, perusahaan masih melihat-lihat situasi pasar sebelum merealisasikan aksi korporasi tersebut. Agus mengungkapkan, anak usaha yang akan IPO pertama kali, yaitu PT PP Presisi. Selanjutnya disusul PT PP Urban dan PT PP Energi.”IPO anak usaha banyak kita lihat situasinya. PP Presisi yang direncanakan akan pertama kali IPO," ujarnya.

Proses IPO itu sudah sampai tahap menentukan penjamin pelaksana emisi efek atau undewriter. Perusahaan membuka tangan ke semua underwriter. "Underwriter lagi proses. Semuanya kita terbuka mana yang bisa kompetitif yang bisa kita pilih," katanya.

Agus menegaskan, IPO ketiga anak usaha akan tetap dilakukan sesuai rencana yakni tahun ini. Sehingga, dijamin tidak mundur sampai tahun depan.”IPO kita lihat situasi, kita lihat market, saya enggak bisa andai-andai. Kita masih sesuai rencana, tak ada mundur tahun depan, kita lihat kondisi market terus likuiditas pasar seperti apa, banyak numpuk pada semester kedua," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…